Mohon tunggu...
Iqbal Muhamad
Iqbal Muhamad Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Siswa

Iqbal muhamad maulana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Percobaan Indikator Asam-Basa yang Diekstrak dari Bahan Alami

24 Mei 2024   17:04 Diperbarui: 24 Mei 2024   20:40 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendahuluan

Indikator asam basa merupakan alat penting dalam kimia untuk menentukan sifat keasaman atau kebasaan suatu larutan. Secara konvensional, indikator asam basa seperti kertas lakmus atau larutan fenolftalein sering digunakan. Namun, ada banyak bahan alami yang dapat berfungsi sebagai indikator asam basa, yang tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga mudah diakses dan ekonomis.

Pada percobaan ini, kita akan mengeksplorasi penggunaan bahan-bahan alami seperti bunga sepatu, kubis ungu, dan kunyit sebagai indikator asam basa. Bahan-bahan ini mengandung senyawa pigmen yang dapat berubah warna ketika bereaksi dengan asam atau basa, memungkinkan kita untuk mengidentifikasi sifat larutan yang diuji. Pendekatan ini tidak hanya memberikan wawasan praktis tentang kimia indikator, tetapi juga memperkenalkan cara yang lebih berkelanjutan untuk melakukan eksperimen kimia sederhana.

Tujuan utama dari percobaan ini adalah untuk mengamati perubahan warna yang terjadi ketika bahan-bahan alami tersebut digunakan sebagai indikator asam basa, serta untuk mengevaluasi efektivitasnya dibandingkan dengan indikator sintetik. Dengan pemahaman ini, diharapkan dapat memberikan alternatif yang lebih aman dan ramah lingkungan dalam pembelajaran kimia dasar di sekolah maupun dalam eksperimen sederhana di rumah.

pembahasan 

Gambar tersebut merupakan tabel hasil percobaan perubahan warna beberapa bahan saat diekstraksi dan dicampur dengan asam atau basa. Berikut adalah analisis dari tabel tersebut:

1. Kunyit:
   - Warna Asli: Kuning
   - Ekstrak: Kuning
   - Ekstrak + Asam: Kuning
   - Ekstrak + Basa: Coklat Kemerahan
   - Indikator: Basa

2. Bawang Merah:
   - Warna Asli: Merah
   - Ekstrak: Merah Muda
   - Ekstrak + Asam: Merah Muda
   - Ekstrak + Basa: Kuning
   - Indikator: Basa

3. Bawang Putih:
   - Warna Asli: Putih
   - Ekstrak: Hijau
   - Ekstrak + Asam: Hijau
   - Ekstrak + Basa: Hijau
   - Indikator: -

4. Lengkuas:
   - Warna Asli: Putih
   - Ekstrak: Putih
   - Ekstrak + Asam: Putih
   - Ekstrak + Basa: Putih Gelap
   - Indikator: Basa

5. Bunga Telang:

   - Warna Asli: Biru
   - Ekstrak: Biru
   - Ekstrak + Asam: Merah
   - Ekstrak + Basa: Biru Kehijauan
   - Indikator: Asam

6. Kencur:
   - Warna Asli: Kuning
   - Ekstrak: Kuning
   - Ekstrak + Asam: Kuning
   - Ekstrak + Basa: Kuning
   - Indikator: -

Penjelasan:

- Percobaan ini menunjukkan bahwa beberapa bahan alami berubah warna ketika bereaksi dengan asam atau basa.
- Bahan-bahan seperti kunyit, bawang merah, dan lengkuas menunjukkan perubahan warna yang signifikan dengan basa, mengindikasikan bahwa mereka dapat digunakan sebagai indikator basa.
- Bunga telang berubah warna dengan asam dan basa, menunjukkan potensinya sebagai indikator pH.
- Bawang putih dan kencur tidak menunjukkan perubahan warna yang signifikan baik dengan asam maupun basa, sehingga tidak dapat digunakan sebagai indikator pH yang efektif.

Kesimpulan


Berdasarkan tabel hasil percobaan tersebut, dapat diambil beberapa kesimpulan:

1. Kunyit, Bawang Merah, dan Lengkuas:
   - Ketiga bahan ini menunjukkan perubahan warna yang signifikan saat bereaksi dengan basa. Kunyit berubah menjadi coklat kemerahan, bawang merah menjadi kuning, dan lengkuas menjadi putih gelap. Ini menunjukkan bahwa ketiga bahan ini dapat digunakan sebagai indikator untuk mendeteksi keberadaan basa.

2. Bunga Telang:
   - Bunga telang menunjukkan perubahan warna baik dengan asam maupun basa. Warna asli bunga telang yang biru berubah menjadi merah dengan asam dan biru kehijauan dengan basa. Hal ini menunjukkan bahwa bunga telang merupakan indikator yang efektif untuk mendeteksi asam dan basa.

3. Bawang Putih dan Kencur:
   - Bawang putih dan kencur tidak menunjukkan perubahan warna yang signifikan baik dengan asam maupun basa. Warna hijau pada bawang putih dan kuning pada kencur tetap sama dalam kondisi asam dan basa. Oleh karena itu, keduanya tidak efektif sebagai indikator pH.

4. Efektivitas sebagai Indikator pH:

   - Dari percobaan ini, dapat disimpulkan bahwa bahan-bahan alami seperti kunyit, bawang merah, lengkuas, dan bunga telang memiliki potensi sebagai indikator pH. Bunga telang adalah yang paling efektif karena menunjukkan perubahan warna dengan kedua kondisi asam dan basa.

Dengan demikian, percobaan ini menunjukkan bahwa beberapa bahan alami dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan pH, dan bunga telang merupakan bahan yang paling serbaguna di antara bahan-bahan yang diuji.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun