Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Penjaga Taman Pustaka

22 September 2024   13:02 Diperbarui: 22 September 2024   13:09 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar Photo oleh Emre Can Acer dari pexels.com

Aku juga iri dengan mereka yang duduk rapi di dalam rak lemari kaca itu, sungguh sangat anggun sekali penampilannya serupa ratu yang duduk di kursi singgasananya.Mereka berbaris dengan pakaian yang sama, dengan nama yang sama, lalu berderet sesuai urutannya.

Tuhan yang menciptakannya benar-benar sangat telaten.

Lalat sudah banyak yang datang, sebentar lagi pesta akan dimulai, aku kenal dekat dengan salah satu dari mereka. Lalat itu punya pengetahuan yang luas, dia sering singgah di tubuhku yang sintal.

Aku lebih menyukai lalat ketimbang tikus. 

Meskipun indra penciuman mereka buruk, tapi mereka adalah makhluk yang paling jujur di atas muka bumi ini. Tatkala semua makhluk memuja bunga, mereka, lalat itu tetap saja memilih bangkai.

Dengan bekal 4000 lensa mata, lalat dengan mudah menyerap pengetahuan dari tubuhku juga tubuh teman-temanku yang berbaris rapi di rak-rak itu. Kehadirannya pun tidak mengganggu keberadaanku dan teman-temanku.

Tidak seperti tikus mesum itu.

***

"Psst... Bonar... Bonar," panggil Ngadimin dari kejauhan. Dia sedang berdiri di antara rak buku-buku Fiksi. Wajahnya agak pucat, air mukanya tampak takut.

Bonar menoleh, "Apaan?" balasnya sambil berteriak.

"Sini." Ngadimin melambai-lambaikan tangannya memanggil Bonar untuk beranjak mendekatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun