Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dirundung Rindu di Ujung Cepu

23 Juni 2024   23:29 Diperbarui: 23 Juni 2024   23:40 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar oleh Ida Rizkha dari pexel.com

Iyah berdiri dan langsung menyambar tangan Ari lalu di tempelkannya di kening sambil membungkukkan setengah badannya, "Aku sehat, Mas Ari." Iyah kembali berdiri tegak, dia mendekati Ari perlahan, "Aku rindu, Mas Ari." ucapnya sambil berbisik di telinga Ari, Iyah memeluk  Ari erat, sangat erat. Tangan Iyah mengelus kepala bagian belakang yang di tumbuhi rambut dengan cukuran tipis. 

Dari arah yang berseberangan, Tini, istri Ari melihat Iyah memeluk mesra suaminya. Iyah melihat Tini yang sedang terpaku menatap suaminya sedang diremas rambutnya. Iyah memberikan kedipan sebelah mata pada Tini. 

Tini hanya menitikkan air mata.

-Tamat-

Iqbal Muchtar    

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun