Iyah berdiri dan langsung menyambar tangan Ari lalu di tempelkannya di kening sambil membungkukkan setengah badannya, "Aku sehat, Mas Ari." Iyah kembali berdiri tegak, dia mendekati Ari perlahan, "Aku rindu, Mas Ari." ucapnya sambil berbisik di telinga Ari, Iyah memeluk  Ari erat, sangat erat. Tangan Iyah mengelus kepala bagian belakang yang di tumbuhi rambut dengan cukuran tipis.Â
Dari arah yang berseberangan, Tini, istri Ari melihat Iyah memeluk mesra suaminya. Iyah melihat Tini yang sedang terpaku menatap suaminya sedang diremas rambutnya. Iyah memberikan kedipan sebelah mata pada Tini.Â
Tini hanya menitikkan air mata.
-Tamat-
Iqbal Muchtar  Â