"Anton, kita sudah berkali-kali berbicara tentang hal ini. Argumen ad hominem tidak akan membawa kita ke mana-mana. Kita perlu fokus pada data dan solusi, bukan pada siapa yang mengatakannya."
Diskusi di kafe menjadi semakin panas. Moderator sekali lagi turun tangan, berusaha menenangkan suasana. "Kita di sini untuk mencari solusi bersama. Mari kita hindari serangan pribadi dan fokus pada topik utama."
Setelah diskusi berakhir, Budi merasa lelah dan kecewa. Ia merasa bahwa Anton tidak benar-benar mendengarkan argumennya dan hanya mencari cara untuk merendahkannya. Malam itu, Budi memutuskan untuk menulis di blog pribadinya tentang pentingnya menghindari kesalahan logika dalam debat.
"Saat kita terjebak dalam Argumentum ad hominem, kita mengalihkan perhatian dari masalah sebenarnya dan merusak kualitas diskusi. Kita harus belajar untuk mendiskusikan ide dan fakta tanpa menyerang pribadi," tulis Budi.
Anton, di sisi lain, merasa frustrasi karena merasa bahwa Budi tidak memahami realitas praktis dari implementasi kebijakan yang diusulkannya. Ia merasa bahwa idealisme Budi, meskipun bermaksud baik, tidak memperhitungkan dampak nyata pada masyarakat.
Beberapa minggu kemudian, kafe itu mengadakan acara lain tentang solusi praktis untuk masalah lingkungan. Budi datang dengan harapan bisa berdiskusi secara konstruktif. Namun, kali ini ia memutuskan untuk lebih banyak mendengarkan daripada berbicara.
Saat diskusi berlangsung, Anton kembali melontarkan komentar yang meremehkan pandangan Budi. "Kita harus realistis, tidak seperti beberapa orang yang hanya bisa bicara tanpa memberikan solusi nyata."
Budi tetap tenang dan memutuskan untuk tidak menanggapi secara langsung. Ia tahu bahwa melanjutkan perdebatan dengan serangan pribadi hanya akan memperburuk keadaan. Sebaliknya, Budi fokus pada argumen-argumen lain yang lebih terbuka dan konstruktif.
-Tamat-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H