Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Iblis Lebih Pandai Beribadah Ketimbang Manusia

28 Mei 2024   14:38 Diperbarui: 28 Mei 2024   14:38 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar oleh lalesh aldarwish dari pexel.com

"Ungku tidak dapat mengubah ketetapan Tuhan, Padri.  Ungku hanya dapat membantu kalian melewati masalah ini dengan ikhlas dan sabar," kataku lembut sambil menggiring mereka masuk ke dalam rumah.

Aku mengajak mereka bertiga Yur, Padri dan Basri pergi ke rumahku. Andai saja mereka anak-anakku, pastilah sangat bangga sekali aku, mereka anak-anak yang baik, cerdas, mandiri, berprestasi. Anak-anak itu tidak pernah mendapatkan pujian dari induknya, tentu saja aku tau, aku tinggal persis di depan rumah mereka, sejak kecil mereka selalu berprestasi, hingga dewasa pun banyak prestasi yang mereka raih, sayangnya, tak pernah meluncur kalimat pujian dari induk mereka.

Kau sudah dengar ceritaku tadi, kan? Induk anak-anak itu bersampul bak wanita saleh, saban hari membaca kitab, sembahyang pun tak pernah luput, tapi coba kau pikir, mengapa induk anak-anak yang sudah tak lagi muda sampai seperti itu perangainya?

Bukankah semestinya ketika manusia yang sudah dekat dengan tanah kuburan berperangai lebih bijak?

Sini, dekatkan telinga kau ke moncongku, biarku beri tahu.

Itu sebabnya, banyak guru bertuah; carilah ilmu dari guru yang benar, jangan hanya hasil dari mengaji kuping saja, tahu kau apa itu mengaji kuping? ilmu yang disampaikan masuk telinga kiri lalu keluar lagi dari telinga kiri, tidak ada satu pun yang melekat di benak. Kau mempertanyakan tentang ibadahnya? Kau tahu, Iblis lebih pandai beribadah ketimbang manusia.

Iblis lebih tahu tentang keikhlasan, Iblis lebih tahu tentang ketakwaan. Kau lihat induk anak-anak itu, apakah dia ikhlas dengan takdir yang Tuhan berikan? apakah dia takwa dalam menjalankan perintah Tuhan? kalau kau jawab, iya, artinya kau sama saja dengan induk anak-anak yang sudah tua renta itu. 

Kalau induk anak-anak itu mengikhlaskan takdir yang Tuhan berikan ketika menjalani hidup di masa muda bersama suaminya yang telah lebih dulu meninggalkannya, Tuhan tidak akan menyelipkan nama Atai di penghujung usianya, tengoklah dengan biji mata kau itu, mereka berdua bergandengan tangan, sepertinya Iblis pun jijik melihatnya.

"Yur, Padri, Basri..." panggilku ketika mereka telah duduk di dalam rumah, "Tak perlu kalian lawan mak kau itu, Ungku dah tau semua perangainya, biarlah Mak kalian itu menjalani hidupnya, biarkan Tuhan yang membolak-balikkan hatinya, saat ini Mak kalian sedang beribadah bersama Iblis, doa-kan saja semua akan berakhir dengan baik."

 -Tamat-

Iqbal Muchtar

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun