"Mereka itu manusia sampah, sobat." Iblis itu sedang menyelonjorkan kakinya di kursi malas, dia hanya menyaksikan saja, tidak melakukan apa pun.
"Tapi... mereka..."
"Betul," Iblis itu langsung memotong ucapannya, "mereka bersaudara, sobat."Â
Iblis muda itu terpaku, mempertanyakan sebuah esensi dari kehadiran manusia di muka bumi ini, apa tujuan Tuhan menciptakan manusia-manusia sampah itu?Â
"Mereka..."
"Betul, mereka mendeklarasikan agama, sobat," Iblis itu kembali memotong ucapan sahabatnya.
"Itu..."
"Sobat... tidak perlu kau heran, mereka itu kerabat, teman, adik, kakak, ibu, ayah, anak... lihat... keserakahan, kebencian, kedengkian, kemunafikan, semua itu bekerja untuk kita!"
Iblis muda itu benar-benar tidak menyangka, ternyata pekerjaan sangat mudah, pantas saja banyak manusia yang berperangai seperti mereka.Â
"Lalu, apa fungsi Tuhan?" tanya Iblis yang masih sangat muda itu, dia belum sepenuhnya memahami semua tujuan dari pekerjaannya.
"Hahahaha..." Mendengar pertanyaan dari Iblis yang masih hijau itu membuatnya tertawa terpingkal-pingkal, "hei, kamu tidak perlu menanyakan itu, bukan tugas kita."