"Tapi, bapak harus pilih di antara kami bertiga."
Radit menarik Nayla menjauh dari mereka, "Aku udah capek ngeladenin mereka, begini nih tinggal di komplek yang enggak kenal tetangga, enggak ada satu pun tetangga yang bantu kita dari tadi, mana satpam enggak ada yang keliling." Radit membatin.
"Ya udah aku aja yang tanya ya," sahut Nayla.
Nayla segera menghampiri tiga pengemis tua itu, sementara Radit masuk kedalam rumah. Ia duduk di meja makan, dibiarkannya pintu ruang tamu terbuka lebar agar Radit dapat melihat Nayla.
Tiba-tiba Nayla segera berlari masuk menghampiri Radit, "Mas, nama mereka Sugih, Anja dan Tresno."
"Terus kenapa?"
"Kita harus pilih siapa yang akan kita ajak untuk makan bareng kita?" tanya Nyal, Radit berfikir sejenak, ia melihat pengemis tua yang paling belakang, yang paling kurus pasti makannya sedikit, jadi ia tidak perlu berlama-lama makan bersamanya.
"Yang paling belakang kurus dan tuli itu siapa namanya?" tanya Radit.
"Dia Sugih,"
"Makan bareng dia aja," pinta Nayla.
"Mas, yakin?"