Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Istri Bangsawan Count De La Roche

30 September 2023   08:08 Diperbarui: 30 September 2023   08:54 293
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Cottonbro dari pexel.com

Marie seorang istri bangsawan Count de la Roche menghubungiku melalui surat yang memintaku untuk menemui dia di Le Procope sebuah kedai kopi yang terkenal di Prancis, kedai itu tidak jauh dari rumahnya. Dia bilang dalam surat itu, dia memiliki sesuatu yang penting untuk dibicarakan denganku. Aku penasaran dengan apa yang dia inginkan dariku, jadi aku setuju untuk bertemu dengannya.

Ketika aku sampai di kedai kopi itu, aku melihat Marie sudah menungguku di sebuah meja yang berada di sudut ruangan. Dia memakai gaun merah yang menonjolkan keindahan tubuhnya. Rambut pirangnya terurai panjang di atas bahunya. Matanya biru seperti langit. Dia tersenyum padaku ketika aku mendekatinya.

"Terima kasih sudah datang, Monsieur," katanya dengan suara lembut. "Saya sangat menghargai bantuan Anda." lanjutnya.

"Sama-sama, Madame," jawabku sambil duduk di depannya. "Jadi, apakah ada yang bisa saya bantu?" tanyaku, "Biasanya orang-orang memanggil saya karena mereka mempunyai sebuah kasus yang rumit?"

Marie mengeluarkan sebuah foto kalung berlian dari tasnya dan meletakkannya di atas meja. Aku terkejut melihat ukiran batu-batu berharga itu.

"Ini adalah kalung milik suami saya, Count de la Roche," katanya. "Dia memberikannya pada saya sebagai hadiah pernikahan kami. Tapi kemarin malam, seseorang mencurinya dari dalam brankas di rumah kami." Ia terlihat sedih.

"Bagaimana itu bisa terjadi?" tanyaku.

"Kami sedang mengadakan pesta untuk merayakan ulang tahun pernikahan kami. Banyak tamu yang datang, termasuk beberapa teman lama suami saya. Salah satunya adalah seorang pria bernama Pierre, yang dulu pernah bekerja sama dengan suami saya di dalam jual beli benda-benda seni untuk para kolektor." Ia menjelaskan tuduhannya sambil menyeruput secangkir capuccino.

"Dan Anda curiga dia yang mencuri kalung itu?" tanyaku.

"Ya, saya yakin dia yang melakukannya. Dia selalu iri pada suami saya dan selalu mencoba merusak hubungan kami. Dia juga pernah mencoba merayu saya, dengan tegas saya menolaknya. Saya pikir dia mencuri kalung itu untuk membalas dendamnya pada saya." Marie terlihat marah ketika mengatakan hal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun