Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Lubang di Balik Lukisan

28 September 2023   08:07 Diperbarui: 28 September 2023   08:10 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menggelengkan kepala. Aku berusaha menenangkan diri dan mengatakan pada diriku sendiri itu hanya mimpi, tidak ada hubungannya dengan kenyataan, mungkin aku terlalu Lelah hari ini. Aku mencoba melupakan mimpi itu dan kembali tidur.

***

Aku baru saja mendapatkan pekerjaan impianku sebagai jurnalis di salah satu media online terkemuka di Jakarta. Aku sangat senang juga sangat bersemangat untuk memulai karir yang gemilang di ibukota. Namun, ada satu masalah yang menghambatku. Aku belum memiliki tempat tinggal di Jakarta.

Aku sudah mencari-cari apartemen murah di sekitar kantor, tapi semuanya terlalu mahal atau tidak sesuai dengan selera. Aku hampir putus asa, sampai akhirnya aku melihat sebuah iklan kosan di internet.

"Kosan murah di pusat kota, harga terjangkau, fasilitas lengkap, lokasi strategis, siap huni. Hubungi 0817-5678-5678"

Aku hampir tidak percaya dengan apa yang aku baca. Dewi fortuna sedang berada di sisi ku saat ini. Aku segera menghubungi nomor tersebut, segera membuat janji untuk melihat kosan itu. Aku berharap ini bukan tipuan atau penipuan.

Hanya 20 menit aku sudah tiba di lokasi yang jaraknya sangat dekat dengan kantorku, ketika aku sampai di lokasi ini, aku terkejut melihat betapa mewahnya kosan ini. Bangunannya tinggi dan megah, dengan pintu gerbang masuk yang dijaga oleh satpam. Aku disambut oleh seorang pria paruh baya yang mengaku sebagai pemilik apartemen.

"Selamat datang, Siska. Saya Hartono, pemilik kosan ini. Silakan masuk dan lihat sendiri kondisinya." Ia menyapaku dengan ramah.

Pak Hartono membawaku masuk kedalam rumah kosan ini dan langusng menuju  ke lantai dua, Dia membuka pintu kamar yang akan di sewa Siska dan mempersilakanku masuk untuk memperhatikan kondisi kamar kosan ini.

Aku terpesona ketika pak Hartono membuka pintu kamar itu, langkahku terhenti di bibir pintu. Kamar kos ini sangat luas, nyaman, dan memiliki pemandangan yang indah. Ruang tamu dilengkapi dengan sofa empuk, meja kopi, televisi layar datar, dan rak buku. Dapur dilengkapi dengan kompor, kulkas, microwave, dan peralatan masak. Kamar mandi dilengkapi dengan shower, bathtub, wastafel, dan cermin. Kamar tidur dilengkapi dengan tempat tidur king size, lemari pakaian, meja rias, dan lukisan.

"Bagaimana? Apakah Anda suka?" tanya Pak Hartono membuyarkan semua imajinasiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun