"Kamu sudah dengar belum tentang Pak Giri? Katanya dia mengundurkan diri dari sekolah kita." Lulu menginformasikan sebuah berita yang sedang hangat terjadi di sekolah mereka.
 "Iya, aku dengar. Aku juga lihat ruang kerjanya tadi. Kosong melompong. Cuma ada papan tulis yang penuh dengan tulisan-tulisan aneh." Rika meninpalinya.
"Aku juga lihat. Aku nggak ngerti sama sekali apa artinya. Kamu tahu nggak?" tanya Lulu.
"Nggak tahu. Tapi katanya itu bukti dari Teorema Riemann, salah satu masalah matematika yang belum terpecahkan. Pak Giri berhasil membuktikannya, dan dapat hadiah 1 juta dolar AS." Rika coba memaparkan rumor yang sedang beredar.
"Wow, serius? Pak Giri keren banget ya. Tapi kenapa dia nggak bilang apa-apa ke kita? Kenapa dia nggak mau terima penghargaan secara terbuka?" Lulu merasa bingung dengan tindakan Pak Giri.
"Entahlah. Mungkin dia malu, atau takut, atau punya alasan lain. Aku juga heran kok dia bisa ilang begitu aja. Menurut kamu dia ada di mana sekarang?" pikir Rika.
"Aku nggak tahu. Mungkin dia pergi ke tempat yang jauh, atau pindah ke negara lain, atau bahkan ke planet lain. Siapa yang tahu?" kata Lulu sambil tertawa.
"Haha, iya sih. Mungkin dia udah nemu jawaban dari segala pertanyaan hidupnya. Seperti angka 42 itu." balas Rika menimpali.
"Angka 42? Apa maksudmu?" tanya Lulu dengan rasa penasarannya yang dalam.
"Kamu nggak tahu? Di sudut kanan bawah papan tulis itu, ada angka 42 yang ditulis sangat besar. Katanya itu adalah jawaban dari segala pertanyaan hidup, alam semesta, dan segalanya." Rika berusaha menjelaskan misteri itu kepada Lulu.