"Aku sungguh sangat bersyukur bertemu denganmu," kataku dengan tulus.
Nala menggenggam tanganku, "Aku juga merasakan hal yang sama. Kamu memberikan warna baru dalam hidupku."
Kami berdua saling menatap dengan tatapan yang sangat dalam. Di bawah cahaya bintang-bintang, aku merasakan koneksi yang begitu kuat di antara kami.
"Aku punya sesuatu untukmu," ucapku tiba-tiba, lalu aku mengeluarkan cincin dari saku jaketku.
Dia terkejut, "Apa ini?"
Aku tersenyum, "Aku tahu kita belum lama mengenal satu sama lain, tapi aku merasa begitu dekat denganmu. Aku ingin kita bersama, melewati segala hal bersama. Nala, maukah kamu menjadi bagian dari hidupku?"
Dia menatapku dengan matanya yang penuh emosi. Air mata muncul di sudut mata dan dia menganggukkan kepala dengan senyum yang tak terlupakan. "Ya, iya, tentu saja!"
Kami berdua berpelukan erat, berbagi momen kebahagiaan yang tak terlupakan di bawah langit berbintang. Suara tawa dan kebahagiaan kami menjadi bagian dari malam itu, menyatukan kisah kami dalam jejak kenangan yang selalu akan diingat sepanjang hidup.
-Tamat-
Iqbal Muchtar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H