Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Detektif Bell Boy

31 Juli 2023   10:00 Diperbarui: 31 Juli 2023   10:05 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, seiring berjalannya waktu, risiko kami semakin meningkat. Pria misterius dan Pak Pison menjadi curiga karena beberapa kejadian-kejadian kecil yang menimbulkan keanehan di sekitar hotel. Aku dan Bella sadar waktu kami hampir habis, kami harus bertindak dengan cepat sebelum kami ketahuan.

Dengan informasi yang berhasil kami kumpulkan, aku dan Bella memutuskan untuk memberitahu manajemen hotel tentang situasi ini. Kami berbicara dengan penuh kehati-hatian kapada Manajer Umum hotel, Pak Wildan, dan memberikan semua bukti yang telah kami temukan.

Pak Pison pengusaha kaya dengan bisnis kotornya dan pria misterius itu ternyata seorang hacker. Pria misterius dan Pak Pison berencana untuk melakukan kejahatan dengan cara penipuan transfer dari sebuah perusahaan besar yang pada saat itu pimpinan perusahaannya sedang menginap di hotel. Penipuan transfer ini akan menyebabkan kerugian finansial besar dan mengancam keberlangsungan perusahaan tersebut, mereka akan melakukan aksinya malam ini.

Belum sempat mereka melakukan aksinya, pihak keamanan hotel dan pihak berwenang segera meringkusnya, berkat data dan informasi yang kami temukan.

"terima kasih Iwan" pimpinan perusahaan itu menyodorkan tangannya.

"sama-sama pak Andre" aku menyambut tangannya.

"berkat Anda perusahaan saya terselamatkan, Anda sangat berjasa bagi kami" sahut Pak Andre. "saya sudah bicara dengan pimpinan Hotel ini, yang kebetulan rekan bisnis saya" sambungnya.

"iya pak" aku menyela karena ia menghetikan kata-katanya. Aku berfikir aku akan terkena surat peringatan, meskipun aku mendapatkan pujian, karena tindakanku melanggar standar operasional Hotel.

"mulai besok, posisi Anda sebagai detektif bellboy" Pak Andre mengatakan itu dengan ekspresi tangan yang menunjuk.

"Iya pak, terima kasih" aku hanya mengangguk, aku tidak mengerti apa itu detektif Bell Boy, aku hanya ingin bekerja sebagai Bell Boy, itu saja.

-TAMAT-

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun