Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Detektif Bell Boy

31 Juli 2023   10:00 Diperbarui: 31 Juli 2023   10:05 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika sampai di kamar 313, pria tersebut memberikan tip yang sangat besar kepada dan meminta agar tidak ada yang tahu keberadaannya di hotel. Aku merasa kebingungan, tetapi ia hanya mengangguk sambil memastikan bahwa pria itu bisa tidur nyenyak di kamar tersebut.

"Nama kamu siapa?" Tanya pria misterius itu.

"Iwan pak" jawabku dengan ramah.

"tolong gantung dipintu tanda jangan di ganggu" pintanya.

"baik pak, ada lagi yang bisa saya bantu pak" tanyaku.

"tidak ada" jawabnya singkat.

"baik, terima kasih pak" standar kata yang harus aku ucapkan setiap kali pengunjung merasa selesai dibantu. Pria misterius itu segera menutip pintu, seperti terburu-buru, mungkn ia sangat lelah pikirku.

Semakin hari, semakin banyak tamu yang datang dan pergi dari hotel Grand Serenity ini. Setiap hari membawa kisah baru bagiku, mulai dari keluarga bahagia yang menginap untuk merayakan ulang tahun hingga pebisnis sukses yang menyewa seluruh lantai hotel untuk rapat bisnis rahasia.

Suatu malam, aku mendapatkan pesan dari seorang tamu Pak Pison, ia seorang pengusaha terkenal pak Pison memintaku untuk mengantar sebuah surat penting ke kantor pusat miliknya, perusahaannya berada di tengah kota. Aku merasa gugup karena ini adalah tugas pertamaku yang begitu sangat penting, tetapi aku berusaha sebaik mungkin untuk melakukan tugasku dengan baik.

Ketika tiba di kantor pusat itu, aku bingung, karena kantor itu sepi dan gelap. Saat aku sedang mencari surat yang aku simpan di dalam tas selempangku, tiba-tiba aku mendengar suara yang sangat mencurigakan dari balik pintu, aku merasa aku harus mencari tahu lebih lanjut, aku bersembunyi di balik tumpukan kotak.

Aku kaget saat melihat pria misterius yang pernah dia bantu sebelumnya, si pria yang menginap di kamar 313, berbicara dengan seorang pria bertubuh kekear. Mereka berbicara dengan suara rendah, aku tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, tetapi aku merasa yakin sekali pasti ada sesuatu yang tidak beres di kantor pusat tersebut. Aku memutuskan untuk menyelidiki sendiri sebelum mengambil langkah lebih lanjut. Dengan hati-hati, aku berusaha mencari tahu apa yang sedang terjadi tanpa menarik perhatian pria misterius dan pria bertubuh kekar itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun