Mohon tunggu...
Mochamad Iqbal
Mochamad Iqbal Mohon Tunggu... Guru - Penulis | Pengajar | Penikmat Film

Nominasi Best in Fiction 2023, senang membaca buku-buku filsafat. | Penulis Novel Aku Ustadz Matote | Penulis Antologi Cerpen Isnin di Tanah Jawa, Kumpulan Para Pemalas. | Menulis adalah cara untuk mengabadikan pikiran, dan membiarkannya hidup selamanya.|

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Hampanya Waktu

8 Juli 2023   08:00 Diperbarui: 8 Juli 2023   08:01 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku seorang ilmuwan yang sedang melakukan sebuah penelitian terbaru, aku menemukan zat katalis yang memiliki kemampuan mengubah kecepatan reaksi kimia secara dramatis, penemuan itu kuberi nama zat Katalisator Zuper.

Untuk menguji Katalisator Zuper itu, aku mengujinya pada diriku sendiri, aku minum zat tersebut dan tiba-tiba aku merasakan sensasi yang aneh, semuanya terasa melambat, semua gerakan dan suara terdengar seperti berjalan sangat lambat, bahkan waktu, detik di jam tanganku bergerak lambat.

Dalam kondisi ini aku menyadari ternyata kecepatan pikiranku jauh melampaui semua yang ada di sekitarku, bahkan kecepatan cahaya sekalipun, aku dapat memproses informasi dengan sangat cepat dan aku dapat merencanakan setiap langkahnya dengan akurasi yang sangat menakjubkan, aku melihat peluang dan solusi dalam hitungan detik.

Aku mutuskan untuk memanfaatkan kemampuan ini untuk kebaikan, aku membantu pihak kepolisian dalam memecahkan berbagai kasus yang rumit. Dalam waktu singkat, aku berhasil mengungkap misteri-misteri yang telah lama terpendam, dan penjahat-penjahat terkenal tidak bisa menghindar dari kecerdasanku yang luar biasa.

Namun, semakin lama aku memiliki kekuatan ini, semua berdampak buruk pada kehidupanku. Ketika semua yang berada di sekitarku bergerak lambat, aku merasa sendirian dan terasing. Teman-teman dan keluargaku tidak mampu mengikuti kecepatan pikiranku yang super cepat, dan kesulitan berkomunikasi dengan mereka.

Selain itu, aku merasa kehilangan rasa keterikatan kepada dunia, keindahan alam, serta momen-momen kecil yang biasanya aku nikmati, kini terasa hampa, datar dan tidak berarti, aku menyadari bahwa hidup bukan hanya tentang kecepatan, tetapi juga tentang kehadiran orang-orang disekitarku dan juga pengalaman yang bermakna.

"Sarah, aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Setelah mengonsumsi Katalisator Zuper, semuanya terasa lambat. Aku merasa terasing, aku kesulitan berkomunikasi dengan orang lain" aku menceritakan kehampaan dan kesediahn yang aku rasakan di dalam hati kepada Istriku Sarah.

"Ben, aku mengerti kalau kemampuanmu yang baru ini mungkin saja sulit untuk kamu hadapi. Tapi Ben, kemampuanmu itu juga luar biasa. Kamu memiliki kecerdasan yang tak tertandingi" Jawab Sarah berusaha menghibur Ben.

"Tetapi apa artinya kemampuan kecerdasan jika aku tidak dapat berkomunikasi dengan orang-orang di sekitarku? Semua orang berjalan yang sangat lambat, berfikir sangat lambat" teriakku kesal.

"Aku paham Ben, kesepian itu menyiksa. Namun, ingatlah kemampuanmu ini membantu banyak orang Ben, aku yakin pasti ada cara untuk mengintegrasikan kecepatan pikiranmu dengan orang lain" hibur Sarah berusaha menenangkan Ben dari rasa kesalnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun