Mohon tunggu...
Iqbal MaulanaIhsan
Iqbal MaulanaIhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University

Departemen Geofisika dan Meteorologi - Program Studi Meteorologi Terapan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Informasi Hoax di Media Sosial terhadap Keluarga Berpendidikan Rendah

22 November 2022   01:30 Diperbarui: 22 November 2022   01:45 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kementerian Komunikasi dan Informatika 

Kurangnya ketelitian dan juga pemahaman dalam memilah informasi yang didapat yang pada akhirnya tertipu dengan berita hoaks yang beredar di media sosial, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah kurangnya literasi media dan literasi media sosial.  Hal tersebut senada dengan hal yang disampaikan oleh Kristiono (Ketua Umum Mastel) 

“pentingnya literasi dalam membentuk pemahaman masyarakat ketika menerima hoax, bagaimana cara mereka menghadapi berita palsu yang diterima”. 

Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com

Literasi media yang baik mengurangi perilaku penyebaran hoax artinya pemahaman literasi media yang baik, akan mempengaruhi kecermatan seseorang dalam menerima sebuah informasi. 

Munculnya beragam hoax di media sosial pada akhirnya menuntut pengguna untuk bisa mengidentifikasinya dengan cermat. Kemampuan ini disebut melek media atau literasi media. Artinya kemampuan seseorang untuk membuat, mengakses, dan mengevaluasi secara tepat secara kritis disebut dengan literasi media. 

Kurangnya literasi masyarakat Indonesia merupakan faktor utama masyarakat Indonesia umumnya mudah terkena informasi hoaks hal ini disampaikan pada jurnal yang berjudul “Pengaruh Kurangnya Literasi serta Kemampuan dalam Berpikir Kritis yang Masih Rendah dalam Pendidikan di Indonesia”, kurangnya literasi dan kemampuan akademis warga negara Indonesia menyebabkan warga negara Indonesia cenderung mudah terpengaruh berita bohong. 

Kurangnya tingkat literasi di Indonesia dapat disebabkan oleh kurangnya akses, ketersediaan, dan persebaran jaringan perpustakaan serta toko buku di daerah, terutama pelosok. 

Berdasarkan data dari Puslitjakdikbud (2019), 1 provinsi di Indonesia memiliki tingkat literasi sangat rendah, 24 provinsi dengan literasi rendah, dan 9 provinsi lainnya ada pada tingkat sedang.

TIPS MENGHINDARI HOAX

Hendaknya masyarakat terutama dalam keluarga lebih teliti lagi dalam menerima informasi yang ada sebelum menyebarluaskan informasi tersebut, tingkatkan literasi dalam keluarga sehingga tidak ada pihak-pihak lain yang merasa dirugikan dengan adanya informasi hoax yang beredar. Keluarga menjadi tempat mendapatkan pendidikan pertama sehingga peran orang tua dalam menanggulangi berita hoaks di media sosial ini sangat dibutuhkan. 

Kepada seluruh aparat yang bertanggung jawab dalam kegiatan pencegahan informasi hoax, sebaiknya melakukan patrol siber (cyber) yang bertujuan meminimalisir informasi hoax yang banyak secara tersebar di media sosial Facebook dan media sosial lainnya yang saat ini banyak digunakan masyarakat dunia maya. Selain itu penting adanya sosialisasi dari pemerintah terkait menangani berita hoaks ini terutama pada masyarakat yang memiliki pendidikan rendah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun