Mohon tunggu...
Iqbal MaulanaIhsan
Iqbal MaulanaIhsan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa IPB University

Departemen Geofisika dan Meteorologi - Program Studi Meteorologi Terapan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Informasi Hoax di Media Sosial terhadap Keluarga Berpendidikan Rendah

22 November 2022   01:30 Diperbarui: 22 November 2022   01:45 1082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Kementerian Komunikasi dan Informatika 

Pendidikan sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat. Pendidikan bermanfaat untuk seseorang untuk mendapatkan bekal dalam menghadapi kehidupan di masa depan. 

Teknologi informasi yang semakin maju membuat peluang pemuda semakin lebih mengekspresikan dan menginovasi dalam rangka mengambil peran sosial, politik, maupun budaya dalam skala lokal maupun dunia. 

Kemajuan teknologi ini membuat sebuah keputusan yang cukup besar bagi pemuda belum lagi jika terjadi pergolakan perbedaan pendapat dengan orang tua masing-masing. Seperti halnya kita tahu kemajuan teknologi dapat memberikan manfaat dalam bidang pendidikan dan komunikasi. 

Media sosial berdampak dapat berdampak positif, maupun negatif tergantung bagaimana kita menggunakannya. Dampak positif dari media sosial adalah kita dapat mudah dalam berinteraksi dengan banyak orang, memperluas pergaulan, menjadi sarana untuk mengekspresikan diri, penyebaran informasi terbaru berlangsung cepat, serta biayanya yang lebih murah. 

Sedangkan dampak negatif dari bermedia sosial dapat menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dengan kita begitupun sebaliknya. Interaksi secara langsung cenderung akan menurun, membuat orang menjadi kecanduan internet, banyak menimbulkan konflik, serta mudah terpengaruh buruk dari orang lain. 

Selain itu, dampak negatif media sosial bagi psikososial di masyarakat seperti masalah relasi interpersonal dan konflik. Media sosial merupakan suatu tempat untuk menghubungkan banyak orang dalam lingkungan sosial secara online.

Kamu tahu apa itu hoax?

Berita hoax masih marak terjadi di Indonesia sehingga dapat menimbulkan keresahan di lingkungan masyarakat. Berita hoax merupakan berita palsu atau bohong dan kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan. 

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyebaran berita hoax adalah berita hoax dianggap sebagai suatu humor untuk kesenangan belaka saja, penyebaran berita hoax hanya ingin mencari popularitas atau sensasi di media sosial untuk mendapatkan perhatian dari pengguna media sosial, penyebaran berita hoax oleh beberapa orang dilakukan demi mendapatkan uang yang bekerjasama dengan oknum penyebar berita hoax, menyudutkan pihak tertentu dan mengadu dombakan orang lain juga merupakan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penyebaran berita hoax. 

Munculnya berita hoax disebabkan oleh beberapa faktor seperti adanya alat komunikasi modern yang memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi, Sebagian masyarakat mudah terpengaruh dengan isu-isu yang tidak ada verifikasi kebenaran adanya suatu berita atau informasi tertentu tanpa adanya penyaringan informasi terlebih dahulu sehingga langsung disebarkan begitu saja, dan kurangnya minat dalam membaca. 

Penyebaran berita hoax dapat menyebar dengan cepat karena informasi mudah didapatkan dari berbagai aplikasi media sosial seperti Instagram, Facebook, LINE, Whatsapp dan aplikasi lainnya.

Kurangnya ketelitian dan juga pemahaman dalam memilah informasi yang didapat yang pada akhirnya tertipu dengan berita hoaks yang beredar di media sosial, hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya adalah kurangnya literasi media dan literasi media sosial.  Hal tersebut senada dengan hal yang disampaikan oleh Kristiono (Ketua Umum Mastel) 

“pentingnya literasi dalam membentuk pemahaman masyarakat ketika menerima hoax, bagaimana cara mereka menghadapi berita palsu yang diterima”. 

Sumber: kompas.com
Sumber: kompas.com

Literasi media yang baik mengurangi perilaku penyebaran hoax artinya pemahaman literasi media yang baik, akan mempengaruhi kecermatan seseorang dalam menerima sebuah informasi. 

Munculnya beragam hoax di media sosial pada akhirnya menuntut pengguna untuk bisa mengidentifikasinya dengan cermat. Kemampuan ini disebut melek media atau literasi media. Artinya kemampuan seseorang untuk membuat, mengakses, dan mengevaluasi secara tepat secara kritis disebut dengan literasi media. 

Kurangnya literasi masyarakat Indonesia merupakan faktor utama masyarakat Indonesia umumnya mudah terkena informasi hoaks hal ini disampaikan pada jurnal yang berjudul “Pengaruh Kurangnya Literasi serta Kemampuan dalam Berpikir Kritis yang Masih Rendah dalam Pendidikan di Indonesia”, kurangnya literasi dan kemampuan akademis warga negara Indonesia menyebabkan warga negara Indonesia cenderung mudah terpengaruh berita bohong. 

Kurangnya tingkat literasi di Indonesia dapat disebabkan oleh kurangnya akses, ketersediaan, dan persebaran jaringan perpustakaan serta toko buku di daerah, terutama pelosok. 

Berdasarkan data dari Puslitjakdikbud (2019), 1 provinsi di Indonesia memiliki tingkat literasi sangat rendah, 24 provinsi dengan literasi rendah, dan 9 provinsi lainnya ada pada tingkat sedang.

TIPS MENGHINDARI HOAX

Hendaknya masyarakat terutama dalam keluarga lebih teliti lagi dalam menerima informasi yang ada sebelum menyebarluaskan informasi tersebut, tingkatkan literasi dalam keluarga sehingga tidak ada pihak-pihak lain yang merasa dirugikan dengan adanya informasi hoax yang beredar. Keluarga menjadi tempat mendapatkan pendidikan pertama sehingga peran orang tua dalam menanggulangi berita hoaks di media sosial ini sangat dibutuhkan. 

Kepada seluruh aparat yang bertanggung jawab dalam kegiatan pencegahan informasi hoax, sebaiknya melakukan patrol siber (cyber) yang bertujuan meminimalisir informasi hoax yang banyak secara tersebar di media sosial Facebook dan media sosial lainnya yang saat ini banyak digunakan masyarakat dunia maya. Selain itu penting adanya sosialisasi dari pemerintah terkait menangani berita hoaks ini terutama pada masyarakat yang memiliki pendidikan rendah.

Kesimpulan yang dapat diambil dari pengaruh hoaks terhadap keluarga berpendidikan rendah adalah, kurangnya literasi dari setiap anggota keluarga yang mengakibatkan mudahnya anggota keluarga terpapar berita bohong. 

Kembali lagi kasus berita hoaks merupakan fenomena yang semakin besar di Indonesia yang mengisyaratkan bahwa sebagian besar warga Indonesia bukan merupakan orang yang suka membaca terbukti dari mudahnya berita hoaks menyebar di Indonesia. 

Peran setiap anggota keluarga untuk mengingatkan dan menaikkan literasi di tingkat keluarga selain hal tersebut pemerintah juga dapat menggalangkan workshop atau memicu agar warga Indonesia dapat menaikkan kemampuan dalam literasinya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun