Jadi kesimpulannya adalah Perang Banjar, yang berlangsung hampir setengah abad (1859--1905), merupakan salah satu perjuangan terpanjang dalam sejarah Nusantara melawan kolonialisme Belanda. Dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Pangeran Antasari dan Pangeran Hidayatullah II, perang ini melibatkan seluruh elemen masyarakat Banjar, termasuk suku Dayak, dalam mempertahankan kedaulatan, agama, dan adat istiadat dari dominasi kolonial. Perlawanan ini dimulai dari konflik atas penobatan sultan yang didukung Belanda hingga monopoli perdagangan yang merugikan rakyat Banjar. Meski penuh semangat juang dan pengorbanan, kisah heroik ini kerap terlupakan dalam narasi sejarah Indonesia, padahal ia mencerminkan keteguhan bangsa dalam menghadapi penjajahan dan mempertahankan martabat tanah air.
Referensi :
- Hendraswati, & Jamalie, Z. (2017). Pedagang Dan Gerakan Perlawanan Terhadap Kolonial Belanda Pada Masa Perang Banjar (1859-1905). 132. http://idr.uin-antasari.ac.id/13938/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H