Mohon tunggu...
Iqbal Hidayatullah
Iqbal Hidayatullah Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa STIBA

You Only Life Twice

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hakikat Mencintai Rasulullah dan Balasannya

20 Desember 2020   20:22 Diperbarui: 20 Desember 2020   20:40 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Barangsiapa mencintai Nabi -shallallahu alaihi wa sallam-, maka ia akan bersama-sama beliau di Akhirat. Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa Anas bin Malik mangatakan bahwa seseorang datang menemui Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- dan berkata: "Wahai Rasulullah, kapan akan terjadi hari kiamat? Beliau bersabda: apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya? Ia menjawab: kecintaan kepada Allah dan RasulNya. Lalu beliau bersabda: sesungguhnya engkau akan bersama dengan yang kamu cintai."

Kemudian Anas berkata: "Sungguh kami tidak pernah merasakan kegembiraan setelah keislaman yang melebihi kegembiraan kami ketika mendengar perkataan Nabi -shallallahu alaihi wa sallam- itu, bahwa sesungguhnya kami akan bersama dengan yang kami cintai." Ia melanjutkan," maka aku mencintai Allah dan RasulNya, serta Abu Bakar dan Umar. Dengan harapan semoga aku akan bersama-sama mereka (nanti di Akhirat) sekalipun aku tidak bisa beramal seperti amal baik mereka." (HR. Muslim).

Rasa cinta kepada Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- yang bisa melahirkan buah tersebut, tentu yang di aplikasikan dengan cara-cara yang diridhai Allah. Yakni dengan menjalankan sunnah Rasulullah -shallallahu alaihi wa sallam- dan hanya beribadah kepada Allah, dengan syariat yang beliau ajarkan dan contohkan kepada kita sekalian dalam hadis-hadis shahih yang sampai kepada kita.

Shalawat dan salam, semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad -shallallahu alaihi wa sallam-, kepada sanak keluarga beliau yang mulia, kepada para sahabat beliau yang setia, dan kepada siapapun yang meniti jejak sunnah beliau hingga hari berbangkit.

Wallahul muwaffiq

Referensi:

Basyier, Abu Umar.2012 .Imam Syafi'i menggugat Syafi'iyah: Syafi'iyyah Indonesia kembali digugat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun