Mohon tunggu...
Iqbal Fuji Mahesa
Iqbal Fuji Mahesa Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswa

Mahasiswa Seni Musik Upi 2020

Selanjutnya

Tutup

Seni

Bagaimana Fluxus Memandang Seni

18 Desember 2022   13:02 Diperbarui: 18 Desember 2022   13:26 2214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Fluxus terus beroperasi di bawah Marcuinas, meski banyak anggota yang keluar. Marcuinas terus mengembangkan idenya menjadi berbagai produk media baru. Pada tahun 1969, Joe Jones membuka toko musik bernama "JJ Music Store" yang berarti "Tone DeafMusic Store" di Jepang dan memiliki mesin musik drone berulang. 

Fluxus berakhir pada tahun 1978 dengan kematian pendirinya akibat komplikasi  kanker pankreas. Marcuina membagikan pemikirannya tentang Fluxus dalam sebuah wawancara video  dengan salah satu artis Fluxus, Larry Miller.

Berbagai penampilan seniman Fluxus dapat dilakukan oleh siapa saja, bahkan kapan saja. Duduk cantik dan meneteskan air ke dalam ember hanya butuh niat. Agaknya, ini tidak membutuhkan keahlian khusus yang rumit. 

Namun, hasil akhirnya tidak pernah menjadi fokus utama dari karya-karya yang diciptakan oleh para seniman fluxus. “Cut Piece” dan “Drip Music” menunjukkan bahwa seni tidak harus memiliki nilai yang mulia atau mewah. Dalam prosesnya, Yoko Ono dan George Brecht berusaha membangkitkan kesadaran semua orang bahwa seni dan kehidupan adalah satu kesatuan. 

Anggota Fluxus menekankan masalah bentuk makna yang muncul dari hubungan antara seniman, karya seni dan publik atau apresiator. Hal ini secara implisit bertentangan dengan anggapan bahwa hasil akhir adalah hal terpenting dari sebuah karya seni. 

Dengan kata lain, Fluxus menekankan pada proses seni, bukan pada hasil akhirnya. Pada tahun 1978, George Maciunas meninggal. Namun, sebelum kematiannya, Maciunas  meminta  anggotanya untuk mengadakan pertunjukan segera setelah prosesi pemakamannya. 

Pada 13 Mei 1978, keinginan sang pendiri terkabul. Seniman Fluxus tampil dalam prosesi yang  dikenal sebagai pemakaman Flux. Pertunjukan tersebut juga merupakan titik akhir dari perjalanan Fluxus. 

Aspirasi dan semangat Fluxus berdampak signifikan pada ekosistem seni internasional, meski tidak berumur panjang. Dengan mendobrak sekat-sekat yang  membatasi apresiasi seni, Fluxus memberikan kontribusi besar untuk mendekatkan seni dengan kehidupan sehari-hari dalam  ruang dan waktu. Selain itu, Fluxus juga turut membina generasi seniman selanjutnya untuk menghasilkan karya yang lebih kreatif dan inovatif.

Salah satu seniman yang awalnya bergabung dengan gerakan ini adalah Yoko Ono yang mempresentasikan karyanya melalui performance art.jiwa gerakan Fluxus, karena seniman yang terlibat tidak mempresentasikan karyanya melalui museum atau galeri seperti seniman pada umumnya.

Pohon itu ditanam sebagai salah satu dari  Karya  tersebut diberi nama Wish Tree, sebuah  karya yang diangkat dari ide lama  Yoko Ono, istri mendiang vokalis Beatles John Lennon pada tahun  adalah sebuah pohon dengan buah keinginan tergantung dari setiap  Art Jog.

Mereka menuliskan keinginan mereka di atas kertas kecil yang diberikan oleh  Namun, karya tersebut sudah dipamerkan di banyak negara, kata kurator Art Jog  Wish Tree hanyalah salah satu dari 8.103 karya  Art Jog.Tema  adalah Infinity in Flux: loop tak berujung yang menghubungkan artis dan penonton, dengan partisipasi 6-28.Art Jogis Yoko Ono terpilih kali ini  sebagai   Pada tahun 1978, salah satu tokoh lainnya yaitu Manciuna meninggal dunia yang menyebabkan berakhirnya kelompok  Fluxus untuk tampil di pemakamannya, dan pertunjukan itu dikenal sebagai "Fluxfuneral"  Meskipun gerakan ini tidak mendapat reaksi yang sangat positif pada saat itu, karena seni  selalu dianggap  mahal, Fluxus memiliki pengaruh yang  besar terhadap perkembangan seni rupa kontemporer.karya segar yang berbeda untuk meramaikan dunia seni rupa saat ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun