Mohon tunggu...
Mohamad IqbalFerliansyah
Mohamad IqbalFerliansyah Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa FISIP UNSRI

UNSRI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Pemikir Seorang Filsuf dan Karyanya, Nicollo Machiavelli: The Art of War and The Prince

3 Desember 2021   02:50 Diperbarui: 3 Desember 2021   03:01 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut teori politik Machiavelli dalam sudut pandang realisme, hak didalam politik bisa diraih dalam dua kegunaan yang pertama ada kerabat dari keluarga penguasa, atau yang kedua melalui penaklukan. Selanjutnya, pemerintah dapat melakukan keterangan dalam memperoleh dukungan warga. 

Melaui hal ini, Machiavelli mengatakan bahwa sebuah negara hanya memerlukan pemerintahan dengan metode licik dan intinya dapat menjelaskan segala permasalahan melalui cara apapun. 

Machiavelli juga menambahkan bahwa pemimpin harus bersandiwara memperlihatkan nilai baik didalam diri sendiri terutama mempunyai sifat yang pemurah, jujur dalam segala bekerja, punya sifat kemanusiaan, baik dan patuh agama. 

Seseorang penguasa tidak diperlukan mempunyai semua sifat yang baik tetapi "seakan-akan memiliki sifat baik" karena seseorang hanya menilai dengan apa yang dilihat. Didalam sebuah tokoh penguasa harus mengikuti kondisi. Moral harus diabaikan jika hal tersebut memang perlu. 

Niccolo Machiavellu juga percaya bahwa para pemimpin selalu berusaha mengambil keuntungan dan mencegah kepentingan negara lain bagi negaranya. 

Untuk itu, para pemimpin negara perlu menggunakan dua cara penting dalam menjalankan politik luar negeri, yaitu dengan kekuuasaan dan penipuan. 

Pemimpin membutuhkan kekuasaan karena ketika mereka kuat, merska mampu mempertahankan negaranya dan mengejar kepentingan nasionalnya. Menggunakan penipuan dalam kebijakan luar negeri juga membantu para pemimpin untuk tidak melewatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan bagi negara mereka. 

Para pemimpin negara perlu memahami dengan baik tentang saingan atau pesaing mereka sehingga mudah bagi mereka untuk memenangkan saingan atau pesaing mereka. Selain itu memiliki asusmi bahwa dunia adalah tempat berbahaya, namun ada juga peluang didunia.

 Karena itu, untuk bertahan hidup negafa harus mengetahui bahayanya agar dapat bertahan hidup, atau negara harus menyadari peluang sehingga mereka dapat memanfaatkan peluang tersebut.

Lebih lanjut ia mengomentari pemimpin agar tidak menjalankan politik luar negeri sesuai prinsip agama seperti kasih sayang terhadap sesama, damai,dan menghindari perang kecuali membela diri, karena prinsip tersebut dapat menyebabkan negara mereka hancur.

Dalam melihat situasi politik, Machiavelli telah menuangkan hasil pemikirannya melalui beberapa buku, salah satu buku yang akan saya bahas adalah The Art of War yang dimana didalam buku ini mengulik bagaimana strategi dan membahas mengenai seni berperang. Machiabelli menghasilkan pemikiran mengenai perang melalui buku yang berjudul seni berperang apabila ditranslate kedalam bahasa Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun