Mohon tunggu...
M. Iqbal Fardian
M. Iqbal Fardian Mohon Tunggu... Ilmuwan - Life Time Learner

Penulis adalah seorang pendidik di sebuah sekolah swasta kecil di Glenmore, Banyuwangi. Seorang pembelajar yang tak pernah selesai untuk terus belajar. Saat ini penulis sedang menempuh Pendidikan di Program S3 Ilmu Ekonomi Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Aku, Kotaku dan Adam Smith (Part.1)

4 Februari 2019   11:18 Diperbarui: 4 Februari 2019   12:31 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun perlahan, step by step, akhirnya saya 'mencicipi'  buku Adam Smith tersebut, meskipun hasilnya belum sepenuhnya dapat dipaham. Padahal  untuk bisa memahaminya,  saya juga melengkapi media belajar dengan kamus bahasa Inggris, kamus ekonomi baik yang berbentuk kertas atau bahkan yang elektronik. Kalau  waktu nggak cukup untuk mengerjakan tugas yang cukup banyak, dengan sangat terpaksa meminta bantuan google translate untuk membantu.....he....he.....he

Sebulan berlalu, tidak terasa tidak saja karya-karya monumental Adam Smith, Karl Marx, John Meynard Keynes pun sudah kami lahap. Satu demi satu kesulitan yang dihadapi sudah mulai berkurang. 

Bahkan kami sudah terbiasa dengan bacaan literature berbahasa Ingris. Terdapat beberapa kesulitan sudah pasti terjadi karena kita tidak hidup di negara dengan tradisi menggunakan bahasa Inggris kurang baik.

Dari sekian banyak hal yang saya baca dalam buku karya Adam Smith tersebut, ada satu hal yang cukup menarik perhatian saya, bukan tentang invisible hand, atau bukan tentang laissez faire  yang akhirnya mampu membawa negara-negara barat mendapatkan kesejahteraannya melalui konsep kapitalismenya, tetapi yang menarik bagi saya adalah Adam Smith berasal dari Skotlandia. 

Ada apa dengan negara Skotlandia, tentu berkaitan dengan kota dimana saya lahir itu ternyata berkaitan langsung dengan orang-orang Skotlandia.

Di kota Glenmore  saya di lahirkan, bagi yang baru tahu nama Glenmore, tentu mereka akan berasumsi tentang sebuah daerah di Eropa.   Bagi yang berasumsi bahwa Glenmore merupakan kota di Eropa memang tidak salah, karena jika dilihat dari namanya  tiponimi  Glenmore jelas bukanlah berasal dari bahasa Indonesia, atau Jawa. Namun memang terdapat kota kecil yang bernama Glenmore yang ada di lereng selatan Gunung Raung, Banyuwangi- Jawa Timur.

Glenmore, memanglah hanya sebuah kota kecil yang diawal keberadaanya ternyata berkaitan dengan seorang bangsawan Skotlandia yang bernama Ros Taylor. Kalau dirunut lebih dalam   sebuah kebetulan terdapat dua orang Skotlandia, yaitu Adam Smith  dan  Ros Taylor  yang menjadi penyebab keberadaan kota Glenmore kota kelahiranku tercinta. 

Kalau Ros Taylor tentu tidak berlebihan kalau dikaitkan dengan Glenmore, karena dia pernah berinvestasi di Glenmore, nah bagaimana ceritanya Adam Smith, seorang tokoh besar dalam ilmu ekonomi dapat berkaitan dengan sebuah  kota kecil di pulau Jawa. Bagi yang penasaran tunggu aja tulisan saya berikutnya. (bersambung)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun