Mohon tunggu...
iqbal fadli muhammad
iqbal fadli muhammad Mohon Tunggu... proletar -

peneliti & digital nomad

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengapa Masyarakat Urban Benci Perbankan Syariah? Bagaimana Solusinya?

14 Januari 2018   23:48 Diperbarui: 16 Januari 2018   02:19 1393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menolak bank syariah (kalimantan.bisnis.com)

Tinggal di kota Jakarta atau kota besar lainnya rasanya sangat mudah untuk mencari sebuah pekerjaan bertahan hidup dan menggapai impian. Apalagi notabenenya sebagai lulusan freshgraduate dari sebuah perguruan tinggi ternama dengan ikatan alumni yang mendominiasi serta skill mumpuni. Itulah yang saya alami bersama ketiga teman lama saya, usai satu tahun setelah lulus kuliah kami sepakat untuk bertemu kembali. 

Pembahasan yang cukup menarik adalah bagaimana pencapaian dari masing-masing dengan profesi yang beragam. Namun saya menggarisbawahi ada satu masalah yang sama dimana kami sepakat menjadi momok yang menakutkan. "kondisi keuangan", dimana hal tersebut meliputi biaya hidup yang tinggi, gaya hidup yang semakin mewah hingga perencanaan untuk masa depan yang selalu gagal.

cerita masyarakat urban
cerita masyarakat urban
Sebut saja teman saya yang pertama ricky, bekerja di salah satu perusahaan internasional. Walaupun gaji yang tinggi diatas rata-rata namun dia sangat sulit mengatur keuanggannya. Posisi sebagai marketing memaksa dia harus bekerja sangat dinamis dan tidak melulu berada di kantor. Bertemu klien, presentasi produk hingga membangun relasi dengan siapapun dan kapanpun. Secara kilas mata saya dan teman-teman lainnya dialah yang paling sejahtera hidupnya dengan karir yang bagus. Namun perkumpulan tersebut menghasilkan fakta yang terbalik. Kondisi keuangannya sangat amburadul dan kacau balau bahkan pernah terlilit hutang dari salah satu bank akibat pengunaan kartu kredit. " 

Gali lubang tutup lubang aja sih gua, gak tau gua bingung kayaknya gaji Cuma numpang lewat doang, pekan ketiga gaji udah menipis aja belum lagi cicilan gadget dan laptop, makin pusing gua" Ujarnya. " Belum lagi kadang klien itu minta ketemunya aneh-aneh dan secara tidak langsung gua harus ngikutin gayahidup mereka, seperti main golf, nonton konser band-band skala internasional, walaupun ada beberapa yang ditanggung kantor tapi nyatanya saat ini sudah jadi kebiasaan buat gua bro".

Lain halnya dengan fathmi, biasa disebut si juragan olshop atau owner salah satu online shop. Sebagai entrepreneur adalah awal mula impian dia agat terbebas dari belenggu para bos atasan di tempat kerja sebelumnya sembari memulai pada kesejahteraan keuangan. kondisi keuangan fathmi sejatinya juga belum terlalu baik apalagi dia memulai bisnisnya hanya dengan modal yang ia kumpulkan ketika berkerja. Ada tiga masalah keuangan yang dia alami yaitu memisahkan antara modal, keuntungan yang diputar untuk online shop dan keuntungan untuk harian pribadinya.

" Untuk kehidupan pribadi gua yang belum bisa bijaksana, apalagi gua tergabung sama para penjual olshop yang udah main gengsi, kumpul sana-kumpul sini, beli barang-barang branded dan traveling hingga luar negeri untuk berburu barang mewah dan dijual kembali" ujarnya.

Yang terakhir si jupri alias tukang photo, walaupun kuliah di jurusan IT tapi dia lebih memilih bekerja pada passionnya. Dari ketiga teman saya yang paling mengenaskan kondisi keuangan adalah si jupri. Profesi freelancer berbasis proyek inilah yang kerapkali kondisi keuangan sangat tidak teratur. Masalah pembayaran yang tertunda hingga keuntungan yang tidak sebanding dengan modal dan pekerjaan.

" Gua bingung kalau pas sekalinya banyak proyek mah enak, tapi kalau lagi sepi ya sepi banget, apalagi gua ngatur keuanggannya bingung banget pas lagi banyak bawaannya nafsu buat ngabisin tuh". "Buat mencukupi kehidupan pribadi aja masih susah apalagi kalau ada proyek baru buat modalnya kudu minjam sana dan minjem sini dulu" ujarnya.

ilustrasi
ilustrasi
Gaya hidup yang mewah, kondisi keuangan yang amburadul seakan menjadi momok yang menakutkan, lantas bagaimana solusinya ?. Diantara solusi terbaik adalah merencanakan keuangan secara teratur dan komitmen. Dalam merencakan keuangan ada banyak cara dan opsi yang dilakukan bisa menabung dan investasi. Dalam obrolan tersebut saya menyampaikan bahwa kalau sebagai umat muslim dalam perencanaan keuangan harus ada unsur keberkahan dan kehalalan harta. Karena ketiga teman saya masih beranggapan bahwa halal-haram hanya dalam urusan makanan dan mencuri selain itu tidak ada. 

Sejatinya ketika walaupun harta yang kita dapatkan halal namun cara mengelolanya dengan hal-hal haram maka harta tersebut bisa menjadi harta haram dan tidak ada unsur keberkahannya. Diantara caranya adalah dikelola dengan tabungan atau investasi yang sesuai prinsip syariah dengan menggunakan bank syariah ataupun lembaga keuangan syariah lainnya. Untuk point halal dan keberkahan ketiga teman saya ricky, fathmi dan jupri sepakat namun untuk point bank syariah mereka menolak. Mengapa demikian?

kompasiana
kompasiana
Ricky misalnya menurut dia sama saja bank syariah dan konvensional hanya yang membedakan adalah dari segi marketing, produk dan posisi saja. Karena menurut analisis dia bank-bank syariah yang ada sekarang juga bersumber dari bank-bank konvensional yang notabenenya mengandung riba.

Fathmi berpendapat lain, menurut dia ketika menggunakan bank syariah banyak yang pembelinya yang tidak memiliki akun bank tersebut sehingga perlu adanya uang transfer antar bank sejumlah RP 6.500. alhasil saat ini online shop yang dia miliki hanya melayani pembayaran melalui bank-bank konvensional. Apalagi ada beberapa bank syariah yang kadang tidak tercantum kode transfernya di mesin atm sehingga menyulitkan calon pembelinya.

Apalagi si jupri, dahulu pernah mengajukan pembiayaan kamera DSLR untuk keperluan proyeknya namun ketika dihitung ulang perhitungannya jauh lebih mahal daripada bank konvensional. Sejak saat itu si jupri memiliki pandangan yang buruk bagi bank syariah.

perbedaan bank syariah dan konvensional sumber kompasiana
perbedaan bank syariah dan konvensional sumber kompasiana
Saya yang kebetulan berkecimpung dalam keuangan syariah, menanggapi tanggapan tersebut dengan beberapa bentuk analogi dan perbandingan. Misalnya saya menanggapai bahwa dalam hal riba seluruh ulama sepakat bahwa itu haram. Dalam Quran bahkan ada 3 tahapan penegasan riba, belum lagi dalil yang menyatakan bahwa orang yang memakan riba bahwa sama seperti memperkosa ibu kandungnya sendiri.

Namun faktanya dalil melalui Quran dan hadis bagi kalangan kaum urban dan millennial akan selalu dikritisi. Sayapun menyampaikan bahwa sejatinya ketika bank konvensional menerapkan bunga yang tinggi maka secara tidak langsung menzolimi atau menyakiti si peminjam. Mengapa demikian? Karena konsep pinjam meminjam sejatinya adalah sosial, bukan bisnis. Ketika memasuki ranah bisnis konsep bank konvensional adalah nilai dari mata uang yang dipinjam akan selalu naik sehingga bank bebas menetukan tambahan yang bernama bunga tersebut. 

Karena uang yang dipegang bank seharusnya bisa dialokasian untuk hal lain yang lebih menguntungkan Alhasil kebanyakan peminjam sibuk melunasi bunganya bukan pokok pinjamannya dalam hal ini seringkali awal mula proses terjadinya terlilit hutang. Disinilah proses menzoliminya, adanya tambahan uang tanpa adanya usaha atau pekerjaan. Jika semua orang melakukan proses ini maka akan adanya kesenjangan dimana orang kaya akan bermalas-malasan karena dengan meminjam uang dengan bunga yang tinggi maka akan untung secara mudah. Serta orang miskin akan makin sengsara karena harus meminjam modal kerja dengan bunga yang tinggi.

Lantas bagaimana bank syariah? Dalam proses pinjam meminjam hanya ada 2 akad mudhorobah ( bagi hasil) dan musyarokah  ( berserikat) itupun lebih banyak ke modal kerja bukan konsumtif. Jika konsumtif maka akad yang digunakan adalah jual beli ( murobahah) dimana bank dan nasabah harus mengetahui pokok harga beli barang dan tambahannya ( margin) serta cicilan setiap bulan hingga lunas. Adapun jika proses pinjam meminjam sosial, bank syariah biasanya menggunakan akad qardh ( pinjaman murni ) namun pada umumnya ini diberikan sebagai bentuk sosial seperti untuk sakit dan kesejahteraan karyawan bank itu sendiri.

maybank2u.com
maybank2u.com
Melalui obrolan yang panjang dan diskusi hangat khususnya keuangan, alhasil ketiga teman saya sepakat ingin membukan lembaran baru dalam hal tersebut. Bank syariah akan menjadi fasiliatator untuk menata, merencanakan keuangan mereka. Seketika itu juga mereka mencari produk tabungan yang cocok serta sesuai kebutuhan mereka. Melalui mesin pencarian dan waktu ricky misalnya memilih Maybank syariah karena menurut dia produk tabungan yang dimiliki menunjang aktivitas karirnya sebagai marketing. Begitupula dengan fathmi merasa sangat terbantu dengan keunggulan dari Produk tabungan iByang dikelola dengan sistem bagi hasil mudhorobah. Seperti :

tabungan iB (maybank2u.com)
tabungan iB (maybank2u.com)
  1. Bebas tarik tunai dan transfer ke sesama rekening Maybank Syariah Indonesia di MaybankATM Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam.
  • ( menurut ricky hal ini sangat menunjang karena banyak kliennya berasal dari Negara tersebut dan banyak menggunakan fasilitas bank tersebut)
  • (menurut fathmi juga sangat membantu karena dengan begitu produk online shopnya bisa menjangkau Negara-negara tersebut)
  1. Bebas biaya transfer ke bank lain di Maybank ATM/Maybank SMS+ Banking, jika saldo sebelum transaksi min. Rp10 juta (dikenakan Rp7.500 jika saldo sebelum transaksi < Rp10 juta).
  • (menurut fathmi ini merupakan solusi lagi karena nasabah nantinya tidak perlu menambahkan biaya adminstrasi ketika ingin melakukan pembayaran)
  1. Bebas biaya & kemudahan menggunakan kartu debit untuk transaksi di merchant berlogo Mastercard di seluruh dunia.
  • ( kalau keuntungan ini menurut fathmi dan ricky sangat menguntungkan karena bisa menggunakan kartu debit jika harus nongkrong dengan klien ataupun teman-teman owner online shop bahkan jika keluar negeri sekaipun)

Apalagi ada keunggulan dari produk tabungan maybank ini yaitu  Gratis Asuransi Syariah Personal Accident sebesar 20x saldo akhir bulan sebelum terjadi risiko, maksimal 2 Miliar per rekening* jadi ada minimalisasi risiko.

maybank2u.com
maybank2u.com

Berbeda dengan ricky dan fathmi, si jupri malah lebih tertarik dengan produk MyPlan Syariah / MyPlan iB. karena menurut dia dengan penghasilan yang terkadang atau tidak setiap bulannya bisa lebih teratur. Seperti

  1. Bebas menentukan setoran rutin bulanan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan Anda.
    • Minimal Rp100,000.- per bulan (kelipatan Rp100,000.-).
    • Minimal USD20 per bulan (kelipatan USD10).
  2. Bebas menambahkan dana sewaktu-waktu ke rekening MyPlan iB (diluar setoran rutin bulanan).
  3. Bebas menentukan jangka waktu menabung sesuai kebutuhan Anda mulai dari 6 bulan hingga 18 tahun.
  4. Bebas biaya autodebet dari rekening sumber untuk setoran rutin bulanan.

Bagi jupri dengan adanya ketentuan tersebut sangat memudahkan dalam mengatur keuangan. harapannya ketika 1 tahun atau 2 tahun uang yang telah terkumpul bisa dialokasikan untuk penambahan alat-alat yang menunjang pekerjaanya sebagai photographer.

ini cerita saya, mana ceritamu? 

link sosial media

https://twitter.com 

https://www.facebook.com


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun