Mohon tunggu...
iqbal dzulfukor
iqbal dzulfukor Mohon Tunggu... Mahasiswa - founder Areana house Cofeee

Universitas pamulang fakultas Manajemen bisnis

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

5 Tips Memulai Membangun Usaha Kedai Kopi dan Risiko Bisnis Kopi

22 April 2024   19:38 Diperbarui: 22 April 2024   20:58 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau kita perhatikan, di masa sekarang, kopi sudah menjadi bagian gaya hidup. Kedai kopi sekarang ada di mana-mana. Kedai kopi pinggiran jalan, di kawasan bisnis, mall, dan di tempat lainnya. Sekarang, kopi memang bukan hanya untuk menghilangkan kantuk, tapi seperti minuman sehari-hari.

Dengan perencanaan bisnis dan strategi promosi yang tepat, usaha kedai kopimu pasti bisa bertahan dan bersaing. Nah, di artikel ini, kamu akan menemukan beberapa tips dan cara memulai usaha kedai kopi dan juga cara mengetahui risiko bisnis kopi. Keep scrolling kebawah ya...

1. Hitung dan siapkan modal usaha

Untuk menentukan berapa modal yang diperlukan, kamu bisa membuat list kira-kira apa saja yang perlu dibeli dan juga perkiraan harganya.

Misalnya, biaya sewa tempat, atau gerobakan, harga mesin pembuat kopi, timbangan, kemasan, dekorasi, renovasi, biaya promosi, furnitur, dan lainnya.

Modal ini bisa berasal dari tabungan pribadi, patungan bersama teman, atau mencari investor. Untuk cari investor, kamu harus bisa menjelaskan rencana bisnis secara rinci. Rencana pengembangan bisnis, perkiraan bisa kembali modal dalam waktu berapa lama, dan lainnya. Intinya hal-hal yang meyakinkan investor untuk menginvestasikan dana ke bisnis kedai kopi milikmu.

Selain itu, jangan lupa untuk membuat pembukuan arus kas masuk dan keluar ya.

2. Tempat atau lokasi

tanatap coffee ampera
tanatap coffee ampera

Ketika mencari lokasi, jangan hanya berpatok ke letak yang strategis saja. Perhatikan kesediaan budget, kondisi bangunan, bagian interior, dan akses menuju lokasi.

Selain itu perhatikan juga target konsumen. Misalnya, target konsumenmu adalah mahasiswa, maka lokasi di dekat kampus bisa jadi pilihan yang tepat.

Perhatikan juga riwayat bangunan, misalnya disitu dulunya bekas coffee shop, nah barang-barang di dalamnya bisa kamu manfaatkan untuk menekan budget. Jangan lupa untuk survei harga rata-rata makanan atau kopi di daerah tersebut. Jadi kamu bisa mematok harga sesuai pasarnya.

3. Menentukan target market

Tahu siapa target konsumen bisa bantu perencanaan bisnis dan strategi pemasaran jadi lebih jelas. Misalnya, target market-mu adalah mahasiswa. Nah, dari situ kamu bisa melakukan riset dan pengamatan. Berapa daya beli mahasiswa, kopi apa yang biasa mereka suka, nuansa tempat, desain interior, fasilitas, menu, dan strategi promosi apa yang tepat.

Cara menentukan target market bisa melalui aspek demografik (umur, usia, gender, daya beli), geografik (wilayah, urban, sub-urban, atau rural), dan psikografik (minat, preferensi gaya hidup, status ekonomi sosial).

Contohnya, target market-nya mahasiswa, lokasi yang tepat adalah dekat kampus, desain tempat yang sesuai misalnya, minimalis, Instagramable, dan cozy untuk kerja kelompok.

4. Menentukan konsep kedai kopi/coffee shop

tanatap coffee ampera
tanatap coffee ampera

Kedai kopi sekarang ada banyak banget. Biar bisa bertahan dan bersaing, kedai kopi kamu harus punya sesuatu yang unik dan beda dari yang lain. Bisa dari segi desain tempat, menu, interior, nama menu, dan lainnya. 

Misalnya, menggunakan konsep monokrom. Jadi warna bangunan, furnitur, dekorasi, mesin kopi, dan lainnya berwarna hitam, putih, dan abu-abu tua. Jadi kelihatan sedikit berbeda karena kebanyakan tempat saat ini konsepnya minimalis dan serba putih. Untuk furnitur, pertimbangkan menggunakan barang second yang masih layak pakai dan bisa diperbaiki.

Selain itu, nama menu juga bisa kamu bikin lebih unik. Dan biasanya setiap kedai kopi punya signature menu sendiri. Nah, buat agar signature menu ini benar-benar unik dan enak. Kamu juga bisa menentukan, kedai kopi milikmu menjual apa saja. Apakah hanya berbagai menu kopi, atau dengan camilan seperti pastry misalnya.

 

5. Cari suppllier yang tepat dan rekruit karyawan 

Supplier atau pemasok adalah pihak ke 3 dalam bisnis yang menyediakan bahan baku. Menentukan supplier juga perlu riset dan uji coba. Karena untuk menyajikan kopi yang enak dan berkualitas, kamu perlu supplier yang tepat. Mulai dari rasa, service, harga, lokasi, dan lainnya.

Kamu bisa bertanya kepada teman dengan bisnis serupa, biasanya mereka kenal beberapa supplier kopi, siapa tahu salah satunya cocok.

Kalau kamu adalah pekerja penuh waktu atau nggak jago meracik kopi, nggak apa-apa. Kamu bisa rekrut barista. Saat ini banyak orang tertarik dengan profesi ini. Selain ahli membuat kopi, pastikan barista kamu ramah dan mudah bersosialisasi ya. Karena selain rasa, pelayanan juga bisa memengaruhi kesetiaan pelanggan, lho.

Tapi kalau kamu bisa membuat kopi dan ingin jadi barista sendiri, kamu bisa merekrut 1 karyawan untuk membantu pelayanan.

Selain itu, jangan lupa untuk belajar tentang kopi, ya. Jenis-jenisnya, belajar membuat kopi juga. Jadi kamu bisa terus berinovasi dan meningkatkan rasa kopi yang kamu jual.

Risiko Bisnis Kedai Kopi

Memulai bisnis pasti ada kelebihan dan juga kekurangan serta risiko yang dihadapi, nah ini dia tips agar mengetahui hal risiko apa saja yang akan terjadi dalam bisnis kedai kopi kamu..

1.Tanpa Keahlian Pengelolaan Kedai Kopi

risiko ini dapat sering kali bagi pemula bisnis kedai kopi yang berani ambil risiko dalam membangun usaha tanpa adanya pengetahuan atau pengalaman dari teman atau sekitar yang pernah terjadi.

lebih baik, sering keluar untuk berdiskusi kepada teman. Ada pepatah mengatakan, kita harus selalu seperti gelas kosong yang siap diisi apapun. Ya! itu benar. Ilmu ada dimana saja. Jangan pernah merasa cukup pengetahuan dan keahlian. Harus selalu upgrade diri agar tidak tergerus jaman.

2. Kedai kopi kecil sulit berkembang dan kalah dengan kedai kopi skala besar

Jangan sama ratakan pikiran kamu atau membandingkan tempat besar dengan tempat kecil, karna dari segi modal saja mungkin iya berbeda tetapi dari segi komunitas mungkin kedai kopi kecil akan jauh lebih unggul, maka jangan ragu untuk berkumpul sesama komunitas kedai kopi untuk mempererat sikap gotong royongnya.

3. Hanya mengandalkan toko offline tanpa bisnis online

Gaptek dan malas adalah kata yang konyol bagi seorang pebisnis, di era sekarang kita tidak bisa hanya mengandalkan toko offline saja tanpa mengandalkan sosial media. Bikin konten se eyecathing mungkin agar customer tertarik untuk datang ke kedai kopi kamu. jadi jangan malas dan gaptek ya guyssss, must to grow up.

Itulah beberapa tips pemula untuk memulai usaha kedai kopi dan juga mengetahui risiko bisnis kopi secara online dan offline. Untuk perencanaan modal bisnis kedai kopi yang lebih rinci, kamu bisa mengikuti kelas memulai usaha kedai kopi dibeberapa tempat.

Refrensi

Sevenmiles. ‘How To Open A Cafe: A Step By Step Guide’ [darin]. Tautan: https://www.sevenmiles.com.au/editorial/how-to-open-a-cafe/ (Diakses pada: 09 Juli 2021)

‘How to Start a Coffee Shop Business’ [daring]. Tautan: https://howtostartanllc.com/coffee (Diakses pada: 09 Juli 2021)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun