Mohon tunggu...
Iqbal Djawad
Iqbal Djawad Mohon Tunggu... Dosen - Pengajar di Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Universitas Hasanuddin Makassar

Ph.D di Bidang Aquatic Animal Physiology, Hiroshima University

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Manisnya Lobster

12 Maret 2020   14:31 Diperbarui: 12 Maret 2020   14:46 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Keberhasilan puerulus dalam menyelesaikan fase kehidupan lobster ini dibatasi melalui mortalitas yang tinggi sebelum dan setelah fase ini selesai. Setelah itu pueruli akan aktif mencari daerah hidup yang cocok dimana kelangsungan hidup selanjutnya bergantung pada kepadatan dari makanan dan tempat berlindung para lobster muda. 

Keseluruhan faktor ini menjadi penentu utama kelimpahan lobster dan yang lebih penting adalah memahami strategi apakah para Lobster muda ini sebaiknya di jual atau dibudidayakan dengan syarat tersedianya lingkungan yang baik untuk para lobster. Untuk itu mungkin baik kalau kita belajar dari kearifan lokal masyarakat Sanriku, Jepang dan Mexico yang berdamai dengan alam dan semesta untuk menumbuhkembangkan lobster yang selama siklus biologinya menemui banyak kesulitan. 

Hal-hal yang mereka lakukan adalah hal yang sederhana antara lain membuat habitat buatan di alam dengan memetakan dasar perairan yang terbaik untuk dijadikan habitat buatan. Mereka meyakini bahwa perbedaan pada tipe dasar perairan termasuk perubahan kedalaman, memiliki cakupan yang mendukung peluang bagi tempat berlindung bagi lobster pada berbagai tahap siklus hidupnya. 

Manusialah yang semestinya bijak dan mengambil peran sebagai orang yang berilmu pengetahuan untuk mengelola keberlanjutan dan menumbuhkembangkan si "manis" ini. Ilmu dari mereka ini tidak butuh banyak penalaran, yang dibutuhkan adalah kebijakan yang mempertemukan antara dua mazhab besar yaitu mazhab ekologi dan mazhab ekonomi.

Sangatlah tepat sekiranya, Ziad Abdelnour, salah satu dari 500 CEO Paling Berpengaruh di dunia dari Richtopia (website yang misinya adalah untuk memperkaya kehidupan masyarakat) mengatakan dalam suatu Quotenya: "When life gives you lemons, order the lobster tail". 

Beliau ingin mengatakan sekiranya banyak kesulitan dalam hidup ini (lemons menggambarkan keasaman), pesan lah ekor Lobster, sehingga bisa menjadi penyeimbang suatu yang asam. Ini menunjukkan bahwa Lobster adalah suatu "branded food" yang nilainya tidak setara dengan hasil dari sektor perikanan lainnya. Bisa dibayangkan bagaimana "seksi" si manis ini. Manis nya si lobster harus dirasakan oleh seluruh user dan customernya dengan tetap mengedepankan keberlanjutannya.

Tayang di makassar.terkini.id

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun