Suatu hari di sebuah desa terpencil di Jawa Tengah, seorang penari lengger lanang bernama Priam jati sedang menyelesaikan latihannya. Tari adalah penari lengger lanang terbaik di desa tersebut dan ia sering mempersembahkan tariannya di acara-acara adat atau perayaan di desa.
Priam, adalah seorang laki-laki yang terkenal dengan kemampuannya menari dengan gerakan yang indah dan menarik. Ia selalu mempersembahkan tariannya dengan penuh percaya diri dan semangat.Â
Suatu sore, priam diajak oleh pemimpin desa untuk mempersembahkan tariannya di sebuah acara adat di kota terdekat. Priam sangat senang dengan tawaran tersebut, karena ini merupakan kesempatan pertamanya untuk mempersembahkan tariannya di kota.
Priam  pun berangkat ke kota ,dengan bus yang disediakan oleh pemimpin desa. Ia sangat antusias untuk segera sampai di kota dan mempersembahkan tariannya.
 Setibanya di kota, priam  langsung menuju tempat acara yang telah ditentukan. Ia bersiap-siap untuk mempersembahkan tariannya di depan banyak orang yang akan ha dir di acara tersebut.
Priam  memulai tariannya dengan gerakan yang indah dan menarik. Penonton yang hadir sangat terpesona dengan tarian Tari yang sangat lincah dan indah. Tari berhasil memukau penonton dengan tariannya yang penuh dengan energi dan semangat.
 Setelah tarian selesai, Priam diberi standing ovation oleh para penonton yang sangat terkesan dengan tariannya.Priam,merasa sangat bahagia dan bangga dengan apa yang telah ia lakukan.Â
Priam kembali ke desanya dengan hati yang penuh dengan kegembiraan dan kebanggaan. Ia sangat bersyukur atas kesempatan yang telah ia dapatkan untuk mempersembahkan tariannya di kota.Â
Priam pun terus berlatih dan mempersembahkan tarian lengger lanang di berbagai acara adat atau perayaan di desa. Ia menjadi penari lengger lanang terbaik di desa tersebut dan diakui oleh semua orang di desanya. Tari pun menjadi inspirasi bagi banyak orang di desa tersebut untuk terus berlatih dan mengembangkan kemampuan menari mereka.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H