Mohon tunggu...
Iqbal Ajie
Iqbal Ajie Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

Nama saya iqbal ajie saputra penulis berita wong bodo, yang ingin menjadi penulis profesional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bom Politik: Rocky Gerung Sebut Menteri Tidak Jujur Panggil Jokowi Saksi!

6 April 2024   17:58 Diperbarui: 6 April 2024   17:59 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengamat politik Rocky Gerung, tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk memberikan sindiran tajam terkait kesaksian para menteri di Sidang Mahkamah Konstitusi (MK). 

Menurut Rocky Gerung Dalam Tayang Youtube Rocky Gerung Official, kesaksian para menteri tersebut tidak dapat dipercaya dan tidak jujur. 

 "Mahkamah kita lihat psikologi tanya jawab di situ kan memang tidak mungkin kita berpikir bahwa menteri-menteri ini akan bicara jujur dari awal kita tahu enggak begitu." 

Rocky Gerung juga menyoroti bahwa ketidakjujuran tersebut membuka pintu bagi pemanggilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai saksi.

Menurut Gerung, pemanggilan Presiden Jokowi sebagai saksi menjadi penting karena kesaksian menteri tidak memuaskan Mahkamah Konstitusi. 

"Jadi sebetulnya Mahkamah Konstitusi harus dilanjutkan logikanya karena belum diperoleh dari pembantu-pembantunya maka kita mesti tanya pada bosnya kira-kira begitu kan dan publik paham itu tuh," ujar Gerung.

Gerung juga menyoroti bahwa keadilan harus menjadi fokus utama dalam sidang MK. 

"Justru dengan ketidakjujuran itu ada akses untuk minta yang lebih jujur yaitu ya presiden aja dipanggil kan karena tidak memuaskan pertanyaan itu," tambahnya.

Selain itu, Gerung mengingatkan bahwa keputusan MK haruslah bersifat progresif dan memperhatikan aspek kualitatif bukan hanya kuantitatif.

 "Jadi itu dasarnya kenapa kita percaya bahwa Keputusan Mahkamah nanti bagaimanapun akan bersifat progresif ya bahkan mungkin revolusioner," ujarnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun