mulaikan fajar yang menjulang
tapi ...
aku menemukan buram yang bersandingan
aku menemukan kedip yang bergantian
aku menemukan keram yang berhamburan
aku menemukan pegal yang bertaburan
aku menemukan lelah yang melenyapkan
aku menemukan teman yang berhadapan
aku menemukan pena yang berserakan
aku menemukan buku bercoretan
aku menemukan kopi yang bersenderan
aku menemukan agenda yang terabaikan
aku menemukan lalat yang beterbangan
aku menemukan jendela yang berkibaran
hingga ku sadar aku terbangun
aku hadir dengan segala sepi
menyelimuti dan tersendiri
hingga ku coba tuk mengusaikannya
ramai pun tetap terasa sepi
mungkin hari yang mengunci
bahwa aku akan membenci
aku tak ingin mencaci
aku tak ingin memuji
aku tak ingin memaki
aku tak ingin mencari
aku tak ingin menjadi
aku tak ingin merugi
aku tak ingin menjanji
aku tak ingi mendaki
aku tak ingin meruji
aku pun tak ingin membumi
karena aku bukanlah siapa siapa
aku bukan kupu kupu yang indah
aku bukan langit yang cerah
aku bukan kata yang mesra
aku bukan buku yang pintar
aku bukan juga tuhan yang kau cinta
karena aku hanya manusia
yang berlimpah hina
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H