Mohon tunggu...
Iqbal Irsanudin
Iqbal Irsanudin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya tidak memiliki hobi tetap, saya menyukai hal-hal terkait flora dan fauna

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Regulasi Digital Ciptakan Fenomena Gaya Baru Kampanye 2024

15 Februari 2024   17:32 Diperbarui: 15 Februari 2024   17:32 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kegiatan kampanye masing-masing calon presiden dan wakil presiden senantiasa dinantikan masyarakat bahkan menuai atensi tinggi di media sosial khususnya yang menjadi fenomena baru gaya komunikasi atau “ciri khas” setiap pasangan calon.

Fenomena Gaya Kampanye Capres

Ciri khas kampanye yang senantiasa digaungkan juga tidak kalah menarik dan bisa jadi landasan dalam menentukan Paslon tertentu. Seperti halnya yang dilakukan oleh Paslon nomor 1 Anies-Muhaimin yang menonjolkan gaya kampanye program “Desak Anies dan Slepet Imin” yang digelar di berbagai kota yang diinisiasi oleh tim pemenangannya. Kampanye ini mengedepankan dialog tanpa naskah serta objek utamanya ialah anak muda yang menyuarakan keresahan isu-isu terkini seputar politik ataupun kehidupan sosial. 

Dalam program ini, diberikan kesempatan bertanya langsung kepada Anies di atas panggung.  Seperti yang disampaikan Anies “Saya ingin sampaikan kepada semua bahwa ini adalah komitmen kami sebagai seorang capres untuk berdialog dengan anak-anak muda dan memberikan ruang kepada anak muda untuk membicarakan hal yang menjadi kepentingannya”. (kompas.id). 

Selain itu, memanfaatkan platform digital yang menjadi gaya baru dalam kontestasi pemilihan Capres tahun ini adalah dengan memanfaatkan fitur live Tiktok untuk menjawab pertanyan acak dari masyarakat yang tergabung. 

Tentu saja, ini berdampak positif untuk meningkatkan elektabilitas suara dan melakukan kampanye secara efisien sebab tim pemenangannya sadar bahwa mayoritas pemilih tahun 2024 adalah generasi Z dan basis pemilihnya adalah masyarakat militan yang agamis.

Strategi “Joget Gemoy” menjadi ciri khas Prabowo-Gibran karena didefinisikan menggemaskan. Joget Prabowo saat di panggung yang diunggah di pelbagai video disertai dengan iringan musik up beat yang luas beredar di media sosial bahkan menciptakan tagar #gemoy dan muncul sebagai FYP di linimasa. 

Prabowo berulang menyampaikan bahwa gaya jogetnya spontan begitu saja. Masyarakat menyabut antusias adanya jargon gemoy ini karena Prabowo dianggap tulus dan dapat menjadi pemimpin. Sehingga, banyak para influencer dan artis yang mendukung Paslon ini. 

Di sisi lain, sebagaian besar masyarakat beranggapan bahwa gerakan politik ini ditunggangi kepentingan dan mengerahkan banyak buzzer. Tentu saja, hal ini dapat menarik atensi masyarakat untuk meningkatkan dukungan apalagi mayoritas pendukung paslon ini fanatik dan menyerukan “All in Prabowo” di berbagai platform.

Prabowo Joget Gemoy/tribunnews.com
Prabowo Joget Gemoy/tribunnews.com

Strategi “Menginap di Rumah Warga” yang menjadi ciri khas kampanye Ganjar Pranowo dengan menginap di salah satu rumah warga untuk berdialog di seluruh lapisan masyarakat di daerah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun