Mereka (masyarakat) lebih membutuhkan skill mengenai complex problem solving. Okeeh jangan sinis dulu dengan bahasa inggrisnya. Heehhe. Ini adalah kemampuan dalam memecahkan masalah yang asing.
Di kehidupan masyarakat, mereka lebih membutuhkan solusi dari pada hanya sekedar teori. Masyarakat tidak butuh kebanyakan teori, tidak butuh kebanyakan prolog dan orasi. Mereka butuh akses nyata menuju solusi. Di sini mahasiswa akan dituntut mengahasilkan solusi yang sederhana dari permasalahan yang kompleks. Mulai dari masalah limbah dapur, pengelolaan taman, membangun budaya membaca dan lain sebagainya.
Yah pelajaran yang didapat pastinya disesuaikan dengan proses mengamati dan menganalisa. Sekali lagi ini hanya coretan tentang rasan -- rasan, dan tidak bisa dijadikan patokan.
Oh iya adalah pelajaran satu lagi yang bisa di dapat, yaitu persaudaraan. Heheh bila selama 45 hari tim KKN bisa berjalan sinergis dan harmonis, tentunya akan menambah dan menguatkan persaudaraan, dan channel dalam mencari utangan dikala susah pun menjadi berlimpaah hahahaha. Just guyon luur.
Muhamad Iqbal,
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H