Mohon tunggu...
Iqbal Bachtiar
Iqbal Bachtiar Mohon Tunggu... Relawan - Mahasiswa

Humanity Above Religion

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Manuskrip Sholawat dalam Lintas Sejarah Kesultanan Buton

26 Juni 2022   12:43 Diperbarui: 26 Juni 2022   13:10 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berakhirnya Kesultanan Buton

Berakhirnya Kesultanan Buton pada tahun 1960 M telah meninggalkan banyak manuskrip. Pada saat sekarang ini manuskrip Buton dalam jumlah terbesar berada pada keluarga Abdul Mulku Zahari.

Terdapat berbagai tema termasuk sejarah, bahasa, Islam, hukum, hikayat, silsilah, surat dan primbon. Mansukrip tersebut ditulis dalam berbagai bahasa yaitu bahasa Arab, bahasa Melayu atau Indonesia, bahasa Jawi, bahasa Wolio, bahasa Belanda dan sebagainya.

Karena kesenangannya menulis, Abdul Mulku Zahari mendapat warisan untuk memelihara berbagai jenis arsip dan manuskrip kerajaan. Jabatan Abdul Mulku Zahari yang terakhir sebagai pembantu utama atau semacam asisten pribadi Sultan Falihi.

Asal Muasal Kitab Sholawat Dala'il al-Khayrat

Suatu ketika Syekh Muhammad Sulaiman al-Jazuli ash Shadhili berkehendak ingin menunaikan sholat. Maka beliau segera bergegas untuk mengambil air wudu. Ketika itulah beliau menemukan sebuah sumur yang tidak ada timbanya, maka beliau berputar-putar di sekitar sumur dalam keadaan bingung karena tidak menemukan alat untuk menimba air.

Tiba-tiba datang seorang anak kecil perempuan menghampiri beliau. Anak kecil itu berkata, "Siapakah Anda" Syekh Muhammad Sulaiman al-Jazuli memperkenalkan diri kepada anak kecil tersebut. Lalu anak itu berkata, "Anda adalah orang yang terpuji karena kesholehan."

Anak perempuan itupun berusaha untuk mencarikan alat agar Syekh Muhammad Sulaiman al-Jazuli mendapatkan air dari dalam sumur untuk berwudhu, akan tetapi anak perempuan tersebut tidak kunjung mendapatkan alat yang dicari.

Akhirnya setelah kesana kemari tidak berhasil, tiba-tiba dia meludah ke dalam sumur. Sungguh di luar dugaan, air sumur itu meluap hingga ke permukaan tanah. Syekh Muhammad Sulaiman al-Jazuli terkejut. Setelah berwudu, beliau berkata kepada anak perempuan itu, "Aku angkat tangan kepadamu, dengan amal apakah engkau meraih kedudukan tinggi ini."

Anak perempuan itu tertegun sejenak, lalu dia menjawab, "Dengan memperbanyak sholawat untuk orang yang apabila dia berjalan di padang belantara, binatang buas akan mengibas-ibas ekornya," yang dia maksud adalah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Mendengar jawaban itu, Syekh Muhammad Sulaiman al-Jazuli bersumpah untuk menyusun sebuah kitab yang membahas tentang sholawat untuk Nabi Muhammad SAW. Maka lahirlah kitab Dala'il al-Khayrat. Kitab yang berisi macam-macam sholawat yang sangat masyhur dan banyak dibaca oleh umat Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun