Mohon tunggu...
Muh. Iqbal AM
Muh. Iqbal AM Mohon Tunggu... Jurnalis - Muhammad Iqbal Amiruddin

Membaca, menulis, menjelajah.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Legenda Saripah

28 November 2020   00:57 Diperbarui: 28 November 2020   01:00 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Saya Jusman, baru pertama kali ke sini. Salam kenal, saya dari Ujung Pandang". Katanya ramah.

Selain rupawan, Jusman juga sopan.

Saya mulai jatuh hati padanya, sejak saat itu.

Karena cuaca sedang tidak bersahabat, itu adalah awal tahun yang cukup basah. Hujan tak pernah alpa tiap sorenya. Jusman ditawarkan untuk menginap, meskipun ia mengendarai mobil, tetapi Daeng Nai' khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan di tengah jalan.

Rumah Daeng Nai' sedang diperbaiki, sehingga Jusman dan pengawalnya ditawarkan untuk menginap di rumah terdekat. Kebetulan, rumahku yang paling dekat dari rumah Daeng Nai'.

Dibawalah Jusman ke rumahku, tentu dengan meminta izin dulu ke orangtuaku. Ambo Dalle, ayahku adalah orang yang cukup disegani di kampung, karena ia adalah satu-satunya orang yang berpendidikan tinggi di kampung. Ayah saya bersahabat sejak kecil dengan Daeng Nai'.

Ada satu kamar yang bisa ditempati oleh Jusman, kebetulan kamar depan itu milik kakakku. Tetapi keluar daerah, karena tuntutan pekerjaan.

Selepas isya, Jusman ikut makan malam bersama keluarga. Sesekali ia menatap mataku, sembari melahap makanannya.

Perempuan mana yang tak jatuh hati di hadapan mata lelaki gagah sepertinya?

Malam larut, saya tidak bisa tidur. Di langit-langit kamar, terbayang wajah lelaki tampan itu. Saya tersenyum-senyum sendirian.

Angin kencang menyisir tiap ruangan di rumah, mematikan lilin yang sisa seperempat. Kebetulan Jusman sedang berada di kamar mandi. Ia berjalan ke depan, tetapi salah masuk kamar. Ia masuk ke kamarku, yang pintunya memang bersampingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun