Mohon tunggu...
Muh. Iqbal AM
Muh. Iqbal AM Mohon Tunggu... Jurnalis - Muhammad Iqbal Amiruddin

Membaca, menulis, menjelajah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Natal, Historis yang Paradoks?

24 Desember 2019   23:24 Diperbarui: 24 Desember 2019   23:58 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saban hari, saya masuk ke gereja Baji Pa'mai Maros. Dan banyak orang mengira saya murtad, dan berpindah keyakinan. Ada perayaan natal Yesus Kristus untuk Desember 2019 serta penyambutan tahun baru 2020 Masehi.

Padahal, saya hanya memenuhi panggilan salah seorang kerabat pejabat Pemkab Maros. Saya disambut baik dan dipersilakan duduk di barisan kursi paling depan oleh Jemaat.

Saya mengucapkan selamat memperingati hari natal. Lalu bagaimana sebenarnya perayaan natal itu bisa ada dan turun temurun hingga sekarang?

Baiklah, saya akan mencoba menulisnya. Mengadopsi tulisan ilmiah dari  Ust. H. Ahmad Yani, Lc. MA di ikadi. co.id 2012 silam.

Umumnya, kelahiran Isa Al-Masih diyakini oleh banyak orang itu jatuh pada 25 Desember. Setiap tanggal tersebut, umat Kristiani menurut kepercayaan mereka memperingati natal sebagai perayaan kelahiran anak Tuhan.

Kata natal berasal dari bahasa Latin yang berarti lahir. Secara istilah Natal berarti upacara yang dilakukan oleh orang Kristen untuk memperingati hari kelahiran Isa Al-Masih yang kemudian mereka sebut Tuhan Yesus.

Peringatan Natal tersebut baru tercetus pada kisaran tahun 325 -- 354 oleh Paus Liberius, yang ditetapkan tanggal 25 Desember, sekaligus menjadi momentum penyembahan Dewa Matahari. Oleh Kaisar Konstantin, tanggal 25 Desember tersebut akhirnya disahkan sebagai kelahiran Yesus (Natal).

Umat Kristen merayakan natal pada tanggal 25 Desember, sebagai hari kelahiran Isa Al-masih yang dipercayai sebagai lahirnya Tuhan juru selamat mereka. Dengan kata lain peringatan natal bagi Kristiani adalah peringatan akan kelahiran Tuhan mereka. Namun, apakah benar tanggal 25 Desember itu merupakan hari kelahiran Isa Al-Masih?

Bagaimana dengan fakta bahwa para teolog terkemuka Kristiani tidak ada yang berpendapat Al-Masih lahir pada tanggal tersebut? Antara mereka berbeda pendapat tentang kapan kelahiran Al-Masih.

Berdasar pada petunjuk Al-Quran dan Bibel, isyarat dari Al-Qur'an dan Bibel menjelaskan bahwa Isa Al-masih tidak dilahirkan pada tanggal 25 Desember. Allah SWT berfirman mengangkat kisah Sayyidah Maryam setelah Isa Al-Masih lahir:

"Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menjatuhkan buah kurma yang masak kepadamu". (QS. Maryam: 25).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun