Aku tak lagi bertanya pada harapan,Â
kapankah ia akan membawamu pulang
Aku berhenti bertanya pada Tuhan,Â
akankah Dia membuatmu lelah melanglang
Sejak kau tak di sini
Kopiku beraroma kamboja
Kepergianmu tak bisa kumengerti
Kau tinggalkan secangkir kopi yang belum tandas
Kini ia menjadi monumen pertemuan terakhir kita yang tergegas
Lalu dengan ampas hitamnya kucoba melukis pelangi
Aku ingat kau suka pelangi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!