Mohon tunggu...
IPrice Group
IPrice Group Mohon Tunggu... Akuntan - iPrice Insight

Akun Official dari iPrice Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

5 Gambaran Industri E-Commerce di Tahun 2019

4 April 2019   14:31 Diperbarui: 5 April 2019   16:52 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: shutterstock

Kami di iPrice melihat ada 5 gambaran yang akan membuat industri ecommerce Indonesia tetap semarak hingga 12 bulan ke depan.

Google dan Temasek dalam laporannya meyakini pertumbuhan ekonomi digital Indonesia mampu menyentuh angka US$100miliar hingga enam tahun ke depan berkat penetrasi di bidang e-commerce, ride hailing, online travel, dan media daring.

Tapi industri e-commerce Indonesia sudah menunjukkan pertumbuhan signifikan sejak tahun 2018. Ada transaksi uang sebesar US$27miliar yang berhasil diputar via platform daring. Dan catatan ekonomi digital yang menjanjikan itu barulah permulaan karena pelaku e-commerce Indonesia sedang menjalani marathon jarak jauh alih-alih berlari dalam target jarak dekat.

Beberapa pemain e-commerce malah akan mampu berakselerasi makin jauh karena telah mendapat suntikan dana besar dari investor papan atas. Karenanya, industri e-commerce di tahun 2019 masih sangat menjanjikan, khususnya pada 5 aspek yakni kompetisi pemain, produk/servis, metode pembayaran, perilaku konsumen dan marketing/promosi.

1. Kompetisi Pemain

  • Ada lebih banyak pemain baru meramaikan industri e-commerce Indonesia, baik pemain lokal maupun global.

Tahun ini akan lebih banyak pemain yang mencoba peruntungan di industri e-commerce tanah air karena telah mengamankan sejumlah pendanaan untuk memperkuat kegiatan operasional startup terkait di dalam industri. Mengutip Dailysocial, ada 8 pendanaan baru untuk startup lokal di sektor e-commerce yang terjadi pada tahun lalu. Jumlah ini belum termasuk pada pendanaan yang mampu diamankan startup unicorn seperti Tokopedia, Gojek, atau Traveloka.

Penambahan pemain di e-commerce tak semata datang dari perusahaan lokal. Pasar digital Indonesia yang begitu besar tidak dipungkiri menarik perhatian pemain global. Lazada, Shopee, JD, Zalora sudah membuktikannya. Maka, bukan tidak mungkin ada pemain global seperti Amazon atau Walmart berekspansi ke Indonesia dalam tahun ini.

2. Produk dan Servis E-commerce

  • Pemain e-commerce di bidang otomotif semakin menggeliat.
  • Toko fisik kembali populer untuk melengkapi pengalaman berbelanja masa kini di e-commerce.

Perluasan jenis produk yang dijual juga berpeluang terjadi kembali pada tahun ini seiring kemunculan pemain e-commerce di bidang otomotif yang menawarkan kemudahan dalam mencari kendaraan bermotor. Sejumlah situs seperti Carmudi, Mobil123 dan Garasi.id telah memulainya sejak tahun lalu. Mengacu pada SimilarWeb, Carmudi dan Mobil123 malah sudah mampu mendulang lebih dari 3 juta kunjungan web setiap bulannya.

Langkah pelaku e-commerce dalam membuka toko fisik juga patut dicermati di masa mendatang. Konsep layanan omnichannel ini sejatinya tidak hanya menghadirkan pengalaman belanja futuristik untuk konsumen.

Dengan adanya lebih banyak channel (online dan offline) interaksi, retailer berpeluang mendapat data lebih spesifik tentang apa yang diinginkan konsumen hingga level personal demi penjualan produk yang relevan. JD sudah melakukannya di Indonesia, selanjutnya kita tinggal menunggu inovasi Alibaba melalui Lazada dan Tokopedia mengenai toko fisik ini.

3. Metode Pembayaran

  • Pembayaran menggunakan uang digital semakin populer di berbagai bidang, terlebih e-commerce

Selain transportasi dan F&B, tren pembayaran digital di e-commerce akan semakin populer dipilih banyak orang untuk menyelesaikan transaksi belanja. Baru-baru ini, pembayaran digital bernama DANA yang dirintis EMTEK dan Alipay Indonesia bermitra dengan Bukalapak untuk aspek pembayaran. OVO juga baru merampungkan kerjasama dengan Tokopedia untuk bagian pembayaran digital.

Baca Juga: Panduan Produk E-wallet untuk Belanja Online

Akan banyak perusahaan fintech sejenis menawarkan produk e-money mereka untuk mempermudah proses transaksi digital di platform e-commerce. MDI Ventures dan Mandiri Capital memperkirakan peningkatan di ranah uang elektronik masih akan berlanjut tahun ini dan mencapai transaksi kotor hingga US$30miliar pada tahun 2020.

4. Perilaku Konsumen

  • Ketergantungan pada ponsel pintar akan meningkat seiring banyaknya layanan berbasis aplikasi yang mengakomodir kebutuhan sehari-hari.

Ke depannya, ketergantungan pada ponsel pintar akan terus meningkat. Alasannya pertama, semakin banyak layanan berbasis aplikasi yang mengakomodir kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya untuk transportasi dan membeli makanan, layanan berbasis aplikasi juga semakin jamak dipakai untuk membayar tagihan rumah tangga dan pemenuhan kebutuhan anak. Alasan kedua, mayoritas konsumen di Indonesia masih menjadikan smartphonesebagai pencarian utama ketika berbelanja online.

Melihat data Lazada tentang perilaku konsumen, tingginya ketertarikan pada smartphone juga masih akan berlanjut pada tahun ini, terutama saat festival belanja musiman seperti Ramadan, Singles' Day, dan Harbolnas.

Jika mengamati interest over time pengguna internet dalam hal berbelanja online setahun belakangan, orang-orang juga mempertimbangkan kualitas ketika mencari barang yang diinginkan di internet. Mengacu pada Google Trends, kata kunci "bagus" memperlihatkan grafik peningkatan dalam periode gelaran festival belanja akhir tahun seperti 11.11 dan Harbolnas.

Meski tergolong dini untuk disimpulkan, tapi gejala ini memperlihatkan bahwa orang-orang tidak lagi sekadar mengharapkan barang murah ketika belanja online. Mereka menjadi lebih telaten memilih produk yang bagus dan berkualitas untuk kemudian dibeli ketika momen-momen festival belanja yang menyediakan potongan harga lebih signifikan.

5. Marketing/Promosi

  • Personalized marketing jadi tren baru untuk mendekatkan konsumen dengan e-commerce dan produk yang disediakan.
  • Pelaku e-commerce akan mengurangi porsi promosi diskon dan potongan harga yang eksplisit, menggantinya dengan promosi interaktif seperti permainan di aplikasi mobile.

Pola marketing yang lebih personal (personalized marketing) pada konsumen akan menjadi andalan lebih banyak pemain e-commerce untuk menjaga kedekatan dengan konsumen. Bermodal analisis catatan data aktivitas penggunanya dalam satu rentang periode, pelaku e-commerce menyajikan konten statistik yang dikemas kreatif agar selaras dengan karakteristik dan interest pengguna. Entah itu tentang produk kesukaan, gaya berbelanja, ataupun perilaku lainnya.

Bila tahun 2018 terbilang penuh oleh gelaran diskon, maka kami memprediksi akan ada penurunan porsi diskon untuk promosi produk di sejumlah e-commerce. Terlebih e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia yang giat melakukan penetrasi untuk menarik pengguna baru di tahun 2018.Manuver Bukalapak di tahun sebelumnya bisa jadi refleksinya.

Startup ini sangat giat "membakar uang" untuk alokasi promosi berupa diskon di tahun 2017 demi menggaet pelanggan. Setahun setelahnya, Bukalapak lebih fokus menjaga brand awareness dan keterikatan dengan konsumen melalui porsi promosi iklan di televisi. Nielsen mencatat, total belanja iklan Bukalapak di televisi yakni Rp 368,5 Miliar,tumbuh sebesar 403 persen dibanding tahun sebelumnya. Jikapun ada diskon, para pelaku e-commerce akan lebih konsisten mengemasnya dalam fitur permainan.

Fitur permainan pada aplikasi mobile e-commerce diperkirakan akan semakin jamak diduplikasi karena mampu memupuk engagement dan kenyamanan pengguna. Inovasi pada aplikasi mobile memang sangat krusial karena temuan Katadata menunjukkan bahwa sebagian besar pengguna e-commerce lebih banyak menggunakan platform mobile untuk bertransaksi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun