Mohon tunggu...
IPrice Group
IPrice Group Mohon Tunggu... Akuntan - iPrice Insight

Akun Official dari iPrice Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

5 Gambaran Industri E-Commerce di Tahun 2019

4 April 2019   14:31 Diperbarui: 5 April 2019   16:52 832
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi: shutterstock

Dengan adanya lebih banyak channel (online dan offline) interaksi, retailer berpeluang mendapat data lebih spesifik tentang apa yang diinginkan konsumen hingga level personal demi penjualan produk yang relevan. JD sudah melakukannya di Indonesia, selanjutnya kita tinggal menunggu inovasi Alibaba melalui Lazada dan Tokopedia mengenai toko fisik ini.

3. Metode Pembayaran

  • Pembayaran menggunakan uang digital semakin populer di berbagai bidang, terlebih e-commerce

Selain transportasi dan F&B, tren pembayaran digital di e-commerce akan semakin populer dipilih banyak orang untuk menyelesaikan transaksi belanja. Baru-baru ini, pembayaran digital bernama DANA yang dirintis EMTEK dan Alipay Indonesia bermitra dengan Bukalapak untuk aspek pembayaran. OVO juga baru merampungkan kerjasama dengan Tokopedia untuk bagian pembayaran digital.

Baca Juga: Panduan Produk E-wallet untuk Belanja Online

Akan banyak perusahaan fintech sejenis menawarkan produk e-money mereka untuk mempermudah proses transaksi digital di platform e-commerce. MDI Ventures dan Mandiri Capital memperkirakan peningkatan di ranah uang elektronik masih akan berlanjut tahun ini dan mencapai transaksi kotor hingga US$30miliar pada tahun 2020.

4. Perilaku Konsumen

  • Ketergantungan pada ponsel pintar akan meningkat seiring banyaknya layanan berbasis aplikasi yang mengakomodir kebutuhan sehari-hari.

Ke depannya, ketergantungan pada ponsel pintar akan terus meningkat. Alasannya pertama, semakin banyak layanan berbasis aplikasi yang mengakomodir kebutuhan sehari-hari. Tidak hanya untuk transportasi dan membeli makanan, layanan berbasis aplikasi juga semakin jamak dipakai untuk membayar tagihan rumah tangga dan pemenuhan kebutuhan anak. Alasan kedua, mayoritas konsumen di Indonesia masih menjadikan smartphonesebagai pencarian utama ketika berbelanja online.

Melihat data Lazada tentang perilaku konsumen, tingginya ketertarikan pada smartphone juga masih akan berlanjut pada tahun ini, terutama saat festival belanja musiman seperti Ramadan, Singles' Day, dan Harbolnas.

Jika mengamati interest over time pengguna internet dalam hal berbelanja online setahun belakangan, orang-orang juga mempertimbangkan kualitas ketika mencari barang yang diinginkan di internet. Mengacu pada Google Trends, kata kunci "bagus" memperlihatkan grafik peningkatan dalam periode gelaran festival belanja akhir tahun seperti 11.11 dan Harbolnas.

Meski tergolong dini untuk disimpulkan, tapi gejala ini memperlihatkan bahwa orang-orang tidak lagi sekadar mengharapkan barang murah ketika belanja online. Mereka menjadi lebih telaten memilih produk yang bagus dan berkualitas untuk kemudian dibeli ketika momen-momen festival belanja yang menyediakan potongan harga lebih signifikan.

5. Marketing/Promosi

  • Personalized marketing jadi tren baru untuk mendekatkan konsumen dengan e-commerce dan produk yang disediakan.
  • Pelaku e-commerce akan mengurangi porsi promosi diskon dan potongan harga yang eksplisit, menggantinya dengan promosi interaktif seperti permainan di aplikasi mobile.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun