Mohon tunggu...
Ipon Semesta
Ipon Semesta Mohon Tunggu... Seniman - Seniman

Seniman. Melukis dan Menulis. Mantan Jurnalis Seni dan Budaya. Ketua PERSEGI (Persaudaraan Seniman Gambar Indonesia)

Selanjutnya

Tutup

Seni

Gurat-Gurat Artistik 16 Tahun Pasar Seni

7 September 2024   18:44 Diperbarui: 7 September 2024   18:57 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artikel dari majalah Pesona Impian thn 1991- Tangkapan layar dokumentasi pribadi

Ada anggapan; mengoleksi benda seni seperti memiliki dan merawat benda suci, sakral dan keramat, serupa Illuminati --- Tlawungan adalah karya seni ukir dengan motif Iwak Telu Sirah Sinunggal. Bagi penganut ajaran tasawuf merupakan simbol identitas dan hanya dipahami oleh mereka yang mendalami ajaran spiritual. Tetapi bagi masyarakat awam, simbol identitas Iwak Telu Sirah Sinunggal tidak memiliki makna apa-apa selain hiasan belaka. Begitu pula dengan karya sastra pada lembar papirus berhuruf hieratic Mesir yang berisi ucapan Raja Ptahhetep (sekira 2500 tahun sebelum Masehi) yang merupakan karya sastra penanggalan paling awal dari kitab Veda versi manapun yang diproduksi para penulis Sanskrit dari India kuno. Maka, jelaslah sudah, seniman dan masyarakat awam seni (sekali lagi saya tegaskan) mesti dididik. 

Begitulah, tiga puluh tahun lalu, dalam keheningan yang terasa lain, saya barulah benar-benar dapat memahami makna dari sepotong epigram tentang membaca dan memahami ungkapan "l'art pour l'art" itu 

Dan kini, dalam nada dasar sebuah elegi, pelan-pelan saya mulai menyadari, bahwa mungkin takdir seniman sekaligus karya seninya pada abad ke-21 ini bukan untuk mengubah sejarah, melainkan untuk "membangunkan" manusia yang ada dalam dialektika sejarah itu dari mimpi-mimpi mesianiknya, dari setiap utopianisme di dalam satu sistem tertutup. Dan, saya rasa, itu cukup.

-Pasar Seni Ancol, 5 September 2024 - Ipon Semesta (Ketua PERSEGI - Persaudaraan Seniman Gambar Indonesia)-

------------------------------

Gurat-Gurat Artistik 16th Pasar Seni

Sebuah karya seni, dalam berbagai cabangnya, dapat menjadi saksi perjalanan hidup suatu bangsa, pencatat sejarah, atau minimal merupakan refleksi fenomena sosial dalam masyarakat pada kurun waktu tertentu. Sebutlah misalnya, "Karawang- Bekasi"-nya Chairil Anwar, "Siti Nurbaya-nya Marah Rusli (susastra), "Bengawan Solo"-nya Gesang (lagu). "Barongsai"-nya Affandi (lukis), demikian pula halnya karya seni cabang lainnya.

Prinsip l'art pour l'art seni untuk seni, bukan saatnya lagi untuk dianut. Prinsip yang berkembang di Perancis pada awal abad ke-19 ini. memang, tidak sesuai lagi dengan kemajuan zaman. Karena pada dasarnya sebuah karya seni baik susastra, lukis, pahat, teater, tari, musik, dan kesenian lainnya baru akan mempunyai arti bila dapat berfungsi sebagai mediator dari sebuah message seniman kepada masyarakat.

Kehadiran Pasar Seni Jaya Ancol (PSJA), yang merupakan jembatan komunikasi antara seniman dengan masyarakat, memang sangat diperlukan manakala prinsip l'art pour l'art telah berganti dengan "Seni untuk Masyarakat." Dan eksis- tensi PSJA, yang kini telah mencapai usia 16 tahun, mempunyai peranan penting dalam mempertemukan seniman dengan masyarakat. Animo masyarakat terhadap PSJA ini cukup tinggi. Betapa tidak, rata-rata tiap bulannya PSJA dikunjungi 70% dari 1.250.000 pengunjung TIJA, merupakan wisatawan domestik dan mancanegara. Lantaran hampir semua cabang kesenian dapat dinikmati di PSJA ini. Mulai dari seni lukis, pahat, keramik, teater, musik, lawak, bahkan sampai kesenian tradisional. Pergelaran wayang kulit, misalnya. Hanya saja, untuk kesenian yang ekspresinya melalui sarana panggung (umpamanya, teater, musik, ketoprak, lawak, dan sejenisnya) tidak tiap hari dapat ditemui. Sedangkan yang non panggung (seni lukis, seni pahat, keramik, grafis, kartun, dsb.) dapat ditemui setiap harinya, karena para senimannya menempati kios- kios yang tersedia dan melakukan aktivitasnya di PSJA. Selain itu, hasil karya seni mereka terpasang di sana. Sehingga dapat langsung dinikmati. Dan kalau tertarik untuk memiliki, peminat dapat mengada- kan "negosiasi dengan sang kreatornya (baca: seniman).

Harga terima kasih

Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahunnya yang ke 16, yang jatuh pada tanggal 28 Februari 1991, PSJA mengadakan apresiasi seni serta sederet kegiatan kesenian yang diperuntukkan kepada masyarakat. Dengan tema "Gurat-Gurat Artistik Pasar Seni." PSJA merayakan HUTnya selama satu bulan penuh 28 Februari 1991 sampai 31 Maret 1991

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun