Perawatan Tanam
Pengetahuan Petani tentang Budidaya Padi sekarang berbeda, karena mereka telah mampu akses internet, ada jaringan internet serta paket data yang semakin murah. Mereka tidak tergantung dengan Penyuluh Pertanian. Kemampuan memperoleh data pertanian secara lansgung berakibat pola piker makin maju. Untuk menerapkan pertanian Indonesia kearah lebih baik lagi.Â
Penerapan tindakan pengendalian gulma padi, pak M Riyani mampu secara selktif menggunakan Herbisida khusus pasca tanam. Para formulator banyak membuat herbisa tinggal petani memilih sesuai kemampuan keuangan. Begitu juga pemupukan , sekarang ada pupuk tunggal, pupuk majemuk, pupuk organic padat , pupuk organic Cair bahkan beserta plus bercampur Zat Pengatur Tumbuh.
Dengan mengikuti berkelompok, M Riyani dan Anggota  selalu rutin membuat RDKK mendapatkan fasilitas Pupuk Bersubsidi.  Dengan membuat dokumen RDKK mereka mendapatkan harga pupuk jadi lebih murah.
Langkah Ketiga
Panen dan Pasca Panen
Saat ditunggu  M Riyani dan anggota , Panen. Padi mulai masak dilihat dari umur tanaman dan kondisi penampakan bulir bulir padi.
Bersama anggota kelompok menyiapkan waktu, peralatan panen ( Combine Harvester ) mengajukan permohonan ke dinas Pertanian 2 bulan sebelum jadwal Panen. Kemampuan alat panen jenis ukuran sedang, bisa panen seluruh lahan kelompok 10 ha  sekitar 4 hari.  Â
Setiap aktifitas ini berkoordinasi dengan penyedia benih swasta seperti SHS, atau milik pemerintah yaitu BPTP. Â Sebelumnya pertanaman diawasi secara rutin oleh petugas Pengawas Benih Tanaman ( PBT). Â Berhubung padi yang dipanen diharapkan menjadi calon benih unggul bersertifikat. Kemampuan mendapatkan benih unggul bersertifikat didukung ke ahlian M Riyani yang mumpuni adanya gudang benih yang standar.
Melalui kegiatan Penangkaran Padi  diharapkan akan tumbuh kembang kelompok tani/kelompok penangkar atau gabungan kelompok tani dengan kelompok penangkar yang mampu menyediakan benih untuk memenuhi kebutuhan benih di  sekitar kelompok, desa bahkan Kecamatan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI