Sejak BigHit memberikan konsep-konsep musik dan lagu anak-anak Bangtan ini, muncul nama Demian yang berhasil menyita perhatian. Membuat para remaja Army ini berbondong-bondong mencari bukunya, membacanya, kemudian ikut menganalisa bersama teman-teman lainnya di dalam satu ruang grup pengirim pesan.
Sadar atau tidak, pada akhirnya keinginan membaca anak-remaja hingga dewasa di Indonesia sudah mulai membaik jika tidak dihitung dari berapa banyak pendapatan yang diterima Gramedia dari penjualan bukunya. Tapi, dilihat dari seberapa banyak buku-buku dari penerbit Indie menelurkan buku terkait BTS.Â
Kemudian, melihat pula seberapa banyak anggota di grup-grup tertutup seperti Grup Whatsapp ini yang membaca buku tersebut. Kalau semua faktor sudah dilihat, bukan sekadar dari survey saja. Tentunya, Indonesia sudah harus mulai sedikit bergembira karena tingkat literasi dan kesadaran akan buku-buku yang memiliki muatan berbobot banyak dilirik.
Sebut saja BTS Universe, sebuah buku yang menjabarkan kode-kode atau simbol yang muncul pada setiap video musik Bangtan. Atau, buku lain yang sedang banyak dicari Into the Magic Shop karya James R. Dotty, MD. Jika Anda pernah mendengar lagu BTS berjudul Magic Shop.Â
Tentu bisa memahami sedikit, darimana asal muasal lagu tersebut. Hingga, apa yang ingin anak-anak Bangtan coba sampaikan bagi semua Army di seluruh bagian dunia.Â
Mereka bukan sekadar influencer yang mendongkrak popularitas dengan memanfaatkan kepolosan Army. Mereka dan tim manajemen, ingin menyuarakan sesuatu yang sudah sejak lama dimulai. Kampanye Tentang Hidup.
Tidak sedikit para Army yang mengunggah video mengenai pengaruh BTS dalam hidup mereka. Tidak sedikit pula yang mengatakan mereka tak jadi bunuh diri usai mendengar lagu-lagu BTS.
Tidak sedikit juga yang tadinya merasa sendirian, tidak memiliki teman. Namun, usai mendengar lagu mereka dan mencintai semua usaha BTS, mulai memiliki semangat dan kini punya banyak teman. Kenapa bisa begitu?Â
Meski tidak ada jaminan bahwa menjadi Army akan membuatmu terkenal dan banyak dikenal. Tapi, ada satu hal yang tidak bisa dipungkiri. Semua Army, baik yang baru maupun yang sudah lama, membuka diri terhadap banyak Army baru.Â
Mempersilakan untuk bergabung dan bersama-sama nge-fangirling hingga membahas semua hal. Dari kedekatan inilah banyak yang akhirnya membuat mereka yang tadinya tak punya teman, mulai membuka diri dan masuk ke dunia sosial meski masih berada di atap yang sama dengan kawan lainnya.
Namun, ini adalah langkah yang tepat demi mengurangi kesunyian yang kerap menyapa banyak orang.