(Andai saja dia menghubungi saya, saya siap untuk membantunya, tapi itu tak terjadi).
Disini fokusnya di kata “called” (yang merupakan bentuk past tense dari to call) dan “would” (bentuk lampau dari will) yang seolah menjelaskan dalam konteks saat ini , sudah terlambat dia menghubungi. Beda dengan kalau kalimatnya spt ini” If he calls me, I will help him” yang berarti bila dia menelpon pasti kapan saja dibantu saat ini juga. Lihat kata calls dan will dalam bentuk present (saat ini).
5.If the weather had been good , we would have left for Medan.
(Seandainya cuaca bagus, mungkin kita sudah pergi ke Medan).
Penggunaan “had been” (bentuk past perfect) dan “would have left” (future perfect) menjelaskan bahwa hal itu tidak terjadi karena cuaca pada saat itu (mungkin minggu lalu) tidak begitu bagus, sehingga saat itu kita tidak bisa pergi ke Medan.
6.Suppose that you had seen that lady. What would you have done?
(Seandainya kamu (bisa) menemui ibu itu pada saat itu (padahal tidak pernah bertemu). Apa yang kamu akan lakukan?
Lihat kata “had seen” dan “would have done” merupakan bentuk past dan future perfect atau kejadian lampau yang tidak pernah terjadi.
7.In the event that a fire had occured in this apartment, our security officers would have called the police.
(Jika ada kebakaran terjadi di apartemen ini, petugas keamanan kami pasti telah menghubungi polisi). Arti dari kalimat ini, kebakaran itu tidak pernah terjadi. Perhatikan kata "had occured" dan "would have come".
8.Even if he weren’t so snob, they still would refuse his visit to their house