Mohon tunggu...
Ipank Andrian
Ipank Andrian Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Marketer / Growth Hacker who living 8-bit life.

Selanjutnya

Tutup

Money

[OPINI] Geliat Startup Fintech Indonesia

6 Juni 2016   16:15 Diperbarui: 7 Juni 2016   11:43 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Tetapi apa sebenarnya yang menjadi faktor mengapa fintech bisa tumbuh subur di Indonesia?

Dari segi geografis, Indonesia merupakan Negara kepulauan dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta orang. Sayangnya, hanya 36% masyarakat yang bankable atau tersentuh oleh layanan bank. Padahal produk finansial ini sangat dibutuhkan bagi individu maupun para pelaku usaha kecil menengah atau yang biasa disingkat UKM.

Analis menyebutkan Indonesia terancam jurang finansial di kalangan masyarakat yang unbankable. Jurang ini berisi sekitar 57 juta bisnis mikro dengan nilai uang hingga USD 54 milyar sampai dengan tahun 2020.

Disinilah teknologi memainkan peranan vital dalam menjangkau populasi yang tidak tersentuh. Penyebaran internet serta harga perangkat mobile yang semakin murah turut memuluskan rencana ini.

Apa saja inovasi dari perusahaan fintech dalam merombak sektor perekonomian yang selama ini kita kenal?

Sama halnya seperti industri teknologi yang lain, fintech diciptakan untuk mengganggu kemapanan industri tradisional. Di tahun 1998, cikal bakal perusahaan PayPal didirikan. Berawal dari payment gateway untuk situs e-commerce, saat ini, PayPal telah menjelma menjadi perusahaan online payment ternama. PayPal berfungsi untuk memproses setiap transaksi dari dan ke perusahaan atau individu di seluruh penjuru dunia, selain juga mampu melakukan transfer uang meski berbeda bank. Artinya PayPal memungkinkan siapapun dari belahan dunia lain untuk bisa bertransaksi secara elektronik.

Kehadiran PayPal otomatis mengubah cara manusia melakukan pembayaran. Seluruh transaksi yang berbeda Negara sekalipun bisa dilakukan. Situs jual beli semakin merajalela karena dimudahkan oleh PayPal.

Di tahun 2008, mata uang elektronik bernama Bitcoin diperkenalkan. Bitcoin bersifat open source serta memungkinkan transaksi peer-to-peer atau tanpa perantara antar satu dengan lainnya.

Diawal kemunculannya, Bitcoin banyak digunakan sebagai mata uang dunia maya dan banyak beredar di situs-situs underground dan black market. Dikarenakan mata uang ini menawarkan anonimitas, tetapi juga memiliki tingkat inflasi yang sangat tinggi.

Saat ini, sudah banyak situs terkemuka menerima Bitcoin sebagai alat pembayaran elektronik yang sah. Bahkan di Negara seperti Amerika Serikat dan Kanada, Bitcoinsudah bisa digunakan untuk membayar di toko-toko offline.

Inovasi fintech seakan memompa perekonomian dunia. Memberikan akses finansial tanpa batas kepada semua orang. Tetapi bagaimana dengan keadaan fintech di Indonesia?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun