Menanamkan tauhid pada usia dini sangat dianjurkan. Alasannya karena pada fase ini, anak-anak dapat menyerap pembinaan dan pendidikan dengan baik.
- Pada usia satu tahun, sebaiknya anak diperkenalkan dengan buku agar dia terbiasa dengan buku. Ajaklah anak Anda menghadiri majelis ilmu dengan tetap menjaga adab-adabnya. Pada usia ini, sebaiknya anak terbiasa mendengar Alquran dan as sunnah.
- Pada usia dua tahun dan seterusnya, selalu libatkan Allah dalam segala pekerjaan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajarkannya kalimat-kalimat sederhana seperti, “Penciptaku Allah, Nabiku Muhammad, Islam agamaku”.
- Anda juga dapat melibatkan anak pada kegiatan sederhana tentang tauhid misalnya dengan mengajak anak ber-tadabbur alam. Bersamaan dengan kegiatan tersebut, ajarkanlah kepada anak bahwa semua yang dia lihat adalah ciptaan Allah.
- Bacakan buku kisah para Rasul karena pada hakikatnya dakwah para Rasul berlandaskan pada tauhid.
- Ketika anak sudah mulai aktif bertanya dan dapat diajak berkomunikasi dua arah, selalu libatkan Allah dalam menjawab pertanyaan tersebut. Sebagai contoh anak bertanya,
“kok jerapah lehernya panjang ya, Ma?” Anda bisa menjawabnya, “iya, nak. Leher panjang itu agar jerapah bisa mengambil daun yang tinggi. Semua itu berkat Allah. Jadi, jerapah tidak akan kelaparan lagi.”
- Biasakan anak dengan adab yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.
- Selalu bacakan tafsir dari surah yang sedang dihafal oleh anak karena tafsir tersebut berisi kisah yang dapat dijadikan pelajaran.
- Berbakti kepada Orang Tua dan Larangan Taat kepada Orang Tua dalam Hal Kemusyrikan
Allah telah memerintahkan kepada hambanya untuk beribadah dan tidak menyekutukan-Nya. Selain itu Allah juga memerintahkan hambanya untuk berbakti kepada orang tuanya selama dalam hal kebaikan.
- Keimanan
Mendidik manusia supaya beramal dengan ikhlas karena Allah. Maka, Allah akan membalas semua perbuatan manusia sekecil apapun itu. Oleh sebab itu apabila ingin berbuat baik jangan lah hanya ingin di ketahui dan puji oleh sesama manusia. Akan tetapi niatkan dalam hati melakukan sesuatu dengan ikhlas dan melakukan sesuatu karena Allah SWT semata. Kemudian dapat dipahami bahwa sangat penting untuk sabar dalam pengawasan Allah (Allah maha mengetahui) dan meyakini benar adanya pembalasan di hari akhir.
e. Pendidikan Akhlak
Mengenai budi pekerti sopan santun akhlak yang mulia, diharapkan dapat direalisasikan dengan sebaik mungkin dalam kehidupan sehari-hari dengan masyarakat sekitar. Kemudian dijelaskan dalam ayat ke-19 bahwasanya sebagai hamba Allah yang meyakini dan bartaqwa kepada-Nya diharapkan agar tidak memelihara sifat sombong dan angkuh dalam diri dan terhadap sesama. Dan dianjurkan untuk lembut dalam bertutur kata kepada siapapun.
Pola Pengasuhan Orang Tua Menurut Keluarga Ali Imron
Surah Ăli ‘Imrân menurut susunan dalam mushaf menempati urutan ke 3 setelah surah Al- Fatihah dan AlBaqarah. Dr. Ali Abdul Halim Mahmud dalam kitabnya Silsilatu at-Tarbiyah al- Islamiyyah fi Alqurani al-Karim, juz 3 pembahasan tentang At-Tarbiyah al-Islamiyyah fi Surati Ali Imran, menjelaskan surah ini terdiri atas 200 ayat. Beliau membagi dari 200 ayat terebut menjadi 29 tema. Surah Ali Imran tergolong surat Madaniyyah.
Dinamakan Ali 'Imran karena memuat kisah keluarga Imran yang di dalam kisah itu disebutkan kelahiran Nabi Isa a.s., persamaan kejadiannya dengan Nabi Adam a. s., kenabian dan beberapa mukjizatnya, serta disebut pula kelahiran Maryam puteri Imran, ibu dari Nabi Isa a.s. Surat Al Baqarah dan Ali 'Imran ini dinamakan Az Zahrawaani (dua yang cemerlang). Karena kedua surat ini menyingkapkan hal-hal yang disembunyikan oleh para Ahli Kitab, seperti kejadian dan kelahiran Nabi Isa a.s., kedatangan Nabi Muhammad s.a.w. dan sebagainya.
Pokok-pokok isi kandungan surah Ali Imran adalah keimanan, hukum, kisah-kisah, golongan manusia dalam memahami ayat-ayat mutasyaabihaat; sifat-sifat Allah; sifat orang-orang yang bertakwa; Islam satu-satunya agama yang diridhai Allah; kemudharatan mengambil orang-orang kafir sebagai teman kepercayaan(pemimpin); pengambilan perjanjian para Nabi oleh Allah; perumpamaan-perumpamaan; peringatan-peringatan terhadap Ahli Kitab; Ka'bah adalah rumah peribadatan yang tertua dan bukti-buktinya; faedah mengingati Allah dan merenungkan ciptaanNya.