Mohon tunggu...
ipaaa
ipaaa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi yang paling disukai adalah bernyanyi

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Pengasuhan Keluarga Lukman dan Ali Imran

20 Juni 2023   00:10 Diperbarui: 20 Juni 2023   00:20 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Karena yang bersangkutan tidak menegakkan sholat. Selanjutnya yaitu kewajiban terhadap sesama manusia. Luqman bernasihat untuk mengajak manusia mengerjakan perbuatan-perbuatan amar ma’ruf yang di ridhai Allah, berusaha membersihkan jiwa dan mencapai keberuntungan, serta nahi mungkar agar tidak mengerjakan perbuatan-perbuatan dosa.

  • Communication (komunikasi)

Adanya komunikasi timbal balik yang sesuai antara orangtua dengan anak menjadikan proses komunikasi keduanya saling terbuka dan membantu anak belajar memahami nilai-nilai atau nasihat yang disampaikan orang tua, yang nantinya akan menjadi pedoman atau prinsip dalam diri anak. Pola asuh dari aspek komunikasi yang dilakukan Luqman terhadap anaknya ditunjukkan pada ayat 16, 18 dan 19. 

Ayat-ayat di atas jelas bahwa nasihat Luqman pada anaknya lebih ditujukan pada interaksi komunikasi dua arah dengan penggunaan penjelasan edukatif secara rasional, bahwa logis setiap perbuatan seberat apapun layak mendapat balasan. Luqman juga memberikan nasihat secara hikmah kepada anaknya yaitu setiap perkataan yang benar dengan ilmu yang bermanfaat dan amal shaleh, kebenaran dalam perbuatan dan perkataan, mengetahui kebenaran dan mengamalkannya. Akhlak dan sopan santun merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dalam berinteraksi dengan sesama manusia terutama dengan orang tua.

Konsep parenting yang terdapat dalam QS. Luqman ayat 13-19, yakni:

Tauhid merupakan percaya kepada Tuhan, tahuid merupakan pondasi dasar dalam agama islam. Hal tersebut menjadi tolak ukur mengenai keesaan Allah serta sifat-sifatnya yang menjadi point penting dalam agama islam. Maka dari itulah orang tua mempunyai kewajiban untuk mengenalkan Pendidikan tauhid kepada anak-anaknya. Pendidikan anak (tarbiyatul aulad) 

bukanlah dimulai dari semenjak kandungan, sejatinya ia dimulai semenjak kita mencari pasangan hidup (suami /istri). Salah satu pondasi pendidikan tauhid dimulai dari penanaman nilai-nilai tauhid kepada sang anak, dan salah satu kunci keberhasilan pendidikan anak adalah tepatnya metode yang diberikan saat mengenalkan sang anak kepada penciptanya, Allah SWT, selain itu, teladan dari orang tua juga berperan penting mengantarkan anak menjadi anak yang sholeh.

Pendidikan tauhid tidaklah mudah, terutama di zaman ini yang semakin tidak kondusif. Orang-orang semakin semakin mengutamakan tontonan ketimbang tuntunan. Secara etimologi, tauhid dapat diartikan sebagai menyendirikan, menyatukan, dan mengesakan Allah SWT. Akan tetapi jika ditelisik secara syari’at, tauhid dapat diartikan sebagai mengkhususkan Allah SWT yaitu dalam Rububiyah, Uluhiyah, beserta nama, dan sifat- Nya. Jadi, tauhid adalah meyakini bahwa Allah SWT adalah Tuhan satu-satunya yang patut disembah dan bahwa Allah SWT adalah pencipta dari alam semesta ini.

Masa usia dini sendiri merupakan masa keemasan (golden age) bagi perkembangan intelektual seorang manusia. Masa usia dini merupakan fase dasar untuk tumbuhnya kemandirian, belajar untuk berpartisipasi, kreatif, imajinatif dan mampu berinteraksi. Bahkan, separuh dari semua potensi intelektual sudah terjadi pada umur empat tahun. Oleh karena itu, pendidikan dalam keluarga adalah madrasah yang pertama dan utama bagi perkembangan seorang anak, sebab keluarga merupakan wahana yang pertama untuk seorang anak dalam memperoleh keyakinan agama, nilai, moral, pengetahuan dan keterampilan, yang dapat dijadikan patokan bagi anak dalam berinteraksi dengan lingkungannya.

Anak yang dilahirkan baik dari orang tua yang baik maka besar kemungkinan ia akan berpotensi untuk menumbuhkan sifat baik yang ada pada diri anak tersebut. Namun sebaliknya apabila anak dilahirkan dalam lingkungan rusak, memiliki akhlak yang rendah besar kemungkinan pula anak tersebut memiliki akhlak yang buruk. Konsep pendidikan tauhid pada anak usia dini yaitu:

  • Menjadikan anak agar lebih mencintai Allah SWT
  • Tidak ada yang perlu ditakuti kecuali Allah SWT
  • Mengesakan dalam hal beribadah kepada Allah SWT

Membimbing anak untuk senantiasa mensyukuri segala nikmat yang telah Allah SWT 

berikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun