Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Ilmuwan - Science and culture observer

Seorang peneliti lintasilmu, terus berlayar, tak pernah tiba di tujuan, pelabuhan selalu samar terlihat, the ever-expanding sky is the limit.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Puyeng dan Stres karena Beraneka Ragam Informasi tentang Covid-19?

22 Desember 2020   17:41 Diperbarui: 24 Desember 2020   00:12 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ambil test swab yang hasilnya baru bisa diketahui dalam hitungan hari, dari dalam kurun 1 hari hingga 3 hari kerja.

Jadi, jika ada yang bilang test PCR tak bisa dipercaya, ya tidak benar. Memang untuk tahu kepastiannya, sudah terinfeksi atau tidak/belum terinfeksi, jika ada gejala, test PCR perlu dilakukan minimal 2 kali dengan biaya yang tidak murah. Kita tahu, pemerintah juga menjalankan test PCR gratis, tokh.

Juga harus diingat, test swab/PCR bisa hasilkan "false negative". 

Maksudnya: dari sampel/spesimen yang diambil dari rongga dalam hidung (nasofaring) dan sekaligus dari rongga tenggorok (orofaring), bisa tidak terambil material genetik si virus (ini material yang mati, bukan virion atau si virus hidupnya sendiri). 

Tetapi, material genetik virus ini bisa ada di bagian lain dari rongga hidung dan rongga tenggorok yang tidak terambil lewat alat swab/usap. Juga bisa tak ditemukan karena virus sudah masuk lebih dalam ke sel-sel tubuh dan sel-sel paru yang tidak bisa dijangkau alat swab. 

Bisa juga karena muatan virus ("viral load") yang menginfeksi sangat sangat sedikit dan tidak meninggalkan material genetik pada membran mukosa bagian atas saluran sistem pernafasan.

Hasil negatif dalam kasus ini menjadi "false negative". Artinya, anda sebetulnya sudah positif terinfeksi, tapi test swab gagal mendapatkan material genetik si virus, sehingga anda dinyatakan negatif, bukan positif. 

Nah, hasil "false negative" ini sudah lama diketahui, bukan hal baru sama sekali. Tak perlu membuat anda panik.

Juga harus diingat dan dicamkan betul bahwa seandainya virus SARS-CoV-2 di Indonesia sudah dan sedang bermutasi genetik lalu menjadi MUTANT COVID atau SUPER COVID (seperti sedang terjadi dan dipantau terus di Inggris--- tentang ini sudah saya tulis) yang lebih agresif (dan mungkin lebih berbahaya), si virus varian baru ini bisa ditangkal dengan 95% efektif lewat protokol kesehatan yang dijalankan:

1. Memakai masker wajah dengan benar (plus "face shield" jika harus),

2. Menjauhi dan tidak membuat kerumunan, lalu acap kali...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun