Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Penulis - Science and culture observer

Our thoughts are fallible. We therefore should go on thinking from various perspectives. We will never arrive at final definitive truths. All truths are alive, and therefore give life, strength and joy for all.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Temuan Mutakhir, Adakah Kehidupan di Planet Mars?

14 Juni 2018   21:51 Diperbarui: 24 Agustus 2018   23:58 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber NASA/JPL-Caltech/MSSS

Planet Mars adalah planet lain yang paling dikenal yang paling mungkin untuk didahulukan menjadi rumah kedua Homo sapiens. 

Tentu, planet Mars perlu diolah dulu (terma kerennya di-"terraform") begitu rupa lewat iptek yang sangat maju supaya dapat didiami Homo sapiens. Misalnya, harus diciptakan suatu atmosfir Mars yang serupa dengan atmosfir Bumi yang tebal, yang dapat digenggam planet ini ribuan atau ratusan ribu tahun. 

Para ilmuwan dan teknolog terbelah dua dalam hal men-"terraform" planet Mars. Ada yang menyatakan ini baru bisa dilakukan menjelang akhir abad ke-21; tapi ada juga yang optimistik berbependapat bahwa terraforming Mars bisa mulai dilakukan dalam dua dekade ke depan secara bertahap. Elon Musk, CEO SpaceX, adalah orang yang paling optimistik.

Selain itu, saya duga, Homo sapiens yang nanti akan mendiami planet Mars adalah Homo sapiens jenis lain yang telah mengalami modifikasi genetik alias "Genetically Modified Homo sapiens", GMHs, yang akan memiliki gen-gen Mars yang terkombinasi dengan gen-gen Bumi.

Dibandingkan kita sekarang, GMHs masa depan ini akan jauh lebih cepat dan lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan kehidupan alam yang berbeda di planet Mars sementara "terraforming" sedang berjalan. 

Jelas, itu sebuah tantangan iptek masa depan yang mendebarkan hati dan mengusik pikiran untuk terus aktif.

Jakarta, 14 Juni 2018

ioanes rakhmat

Sumber-sumber

  1.  Lihat Paul Voosen, "NASA Curiosity rover hits organic pay dirt on Mars", Science, 8 Juni 2018.
  2. Lihat juga Dwayne Brown, Jo Anna Wendel et al., "NASA Finds Ancient Organic Material, Mysterious Methane on Mars", NASA TV, June 7, 2018, edited June 8, 2018.
  3. Lihat Paul Voosen, "NASA rover hits organic pay dirt on Mars". 
  4. Tentang rover NASA Mars Rover 2020, lihat di sini. Tentang rover ExoMars ESA lihat di sini.
  5. Lihat Paul Voosen, "NASA rover hits organic pay dirt on Mars".
  6. Will Dunham, "Underground lake found on Mars, raising possibility of life", Reuters.
  7. Meghan Bartels, "Why We Can't Depend on Robots to Find Life on Mars", Space.com, 22 August 2018.
  8. Tentang Paradoks Fermi, lihat Ioanes Rakhmat, "Paradoks Fermi, atau The Great Silence, atau Silentium Universi", The Freethinker Blog, 2 Januari 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun