Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Penulis - Science and culture observer

Our thoughts are fallible. We therefore should go on thinking from various perspectives. We will never arrive at final definitive truths. All truths are alive, and therefore give life, strength and joy for all.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Temuan Mutakhir, Adakah Kehidupan di Planet Mars?

14 Juni 2018   21:51 Diperbarui: 24 Agustus 2018   23:58 1242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Updated 24 Agustus 2018

Jurnal Science edisi 8 Juni 2018 menyajikan sebuah artikel riset terkait dua temuan mutakhir rover Curiosity di planet Mars./1/ Rover yang beroda 6 ini, bobot 1 ton, yang berfungsi sebagai Laboratorium Sains Mars, "Mars Science Laboratory", didaratkan di Mars tahun 2012.

Dibandingkan temuan-temuan sebelumnya yang masih samar, dan mungkin sudah terkontaminasi oleh unsur-unsur luar, dua temuan penting terbaru ini makin meyakinkan para ilmuwan bahwa mereka sudah berada di jalan yang benar dalam usaha iptek untuk menemukan kehidupan di planet Mars.

Kini Curiosity menambah lagi dua bukti yang sejauh ini paling signifikan tentang adanya molekul-molekul organik yang kompleks di planet Mars./2/

Pertama, molekul-molekul organik yang "stabil" (kuat, tak mudah menguap) pada bebatuan sedimen (disebut "bebatuan lumpur" atau "mudstones" yang terbentuk dari akumulasi lumpur di dasar danau purba) 5 cm di bawah permukaan tanah bebatuan di dua sampai empat kawasan Kawah Gale planet Mars, di dataran rendah Gunung Sharp atau Aeolis Mons (tinggi 5.000 m).

Foto di atas menampilkan rover Curiosity (gabungan cermat sangat banyak foto selfie) saat berada di situs yang sedang dituruni untuk tiba di tempat yang ditargetkan (dinamakan "Buckskin") di dataran rendah Gunung Aeolis Mons untuk mengebor bebatuan sedimen lumpur yang sudah berusia 3 milyar tahun.

Lokasi 5 cm di bawah permukaan bebatuan Kawah Gale melindungi molekul-molekul organik ini dari radiasi sinar UV dan dari zat-zat kimia keras pengoksidasi yang menghancurkan senyawa-senyawa kimia yang terpapar di permukaan tanah bebatuan Mars.

Molekul-molekul organik Mars ini yang serupa dengan molekul kerogen (mineral fosil dan bitumen esensial pembentuk minyak dan gas di Bumi) telah bertahan di bawah permukaan tanah bebatuan Mars pada sedimen yang berusia tiga milyar tahun. Umurnya yang panjang ini dimungkinkan karena adanya kandungan sulfur pada molekul-molekul organik yang baru ditemukan itu. Di Bumi, sulfur dipakai dalam pembuatan bahan ban mobil untuk membuat setiap ban tahan lama dan awet. Kerogen kadangkala mengandung sulfur juga yang membuatnya awet selama milyaran tahun.

sumber gambar: NASA
sumber gambar: NASA
Lewat instrumen SAM ("Sample Analysis at Mars") yang ada pada Curiosity, molekul organik tersebut terdeteksi mengandung karbon, hidrogen, dan juga oksigen, nitrogen, dan unsur-unsur lain seperti tiofin, benzena, toluena, rantai karbon kecil seperti propan dan buten. 

Pendeteksian ini dimungkinkan setelah sampel bubuk bebatuan hasil pengeboran oleh lengan bor robotik Curiosity dipanaskan oleh SAM sampai 600 hingga 860 derajat C (900 derajat F) untuk melepaskan molekul-molekul organik dari bubuk bebatuan.

Pada tahun 2013, SAM telah mendeteksi beberapa molekul organik yang mengandung klorin dalam bebatuan pada titik terdalam di Kawah Gale.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun