Updated 24 Agustus 2018
Jurnal Science edisi 8 Juni 2018 menyajikan sebuah artikel riset terkait dua temuan mutakhir rover Curiosity di planet Mars./1/ Rover yang beroda 6 ini, bobot 1 ton, yang berfungsi sebagai Laboratorium Sains Mars, "Mars Science Laboratory", didaratkan di Mars tahun 2012.
Dibandingkan temuan-temuan sebelumnya yang masih samar, dan mungkin sudah terkontaminasi oleh unsur-unsur luar, dua temuan penting terbaru ini makin meyakinkan para ilmuwan bahwa mereka sudah berada di jalan yang benar dalam usaha iptek untuk menemukan kehidupan di planet Mars.
Kini Curiosity menambah lagi dua bukti yang sejauh ini paling signifikan tentang adanya molekul-molekul organik yang kompleks di planet Mars./2/
Pertama, molekul-molekul organik yang "stabil" (kuat, tak mudah menguap) pada bebatuan sedimen (disebut "bebatuan lumpur" atau "mudstones" yang terbentuk dari akumulasi lumpur di dasar danau purba) 5 cm di bawah permukaan tanah bebatuan di dua sampai empat kawasan Kawah Gale planet Mars, di dataran rendah Gunung Sharp atau Aeolis Mons (tinggi 5.000 m).
Foto di atas menampilkan rover Curiosity (gabungan cermat sangat banyak foto selfie) saat berada di situs yang sedang dituruni untuk tiba di tempat yang ditargetkan (dinamakan "Buckskin") di dataran rendah Gunung Aeolis Mons untuk mengebor bebatuan sedimen lumpur yang sudah berusia 3 milyar tahun.
Lokasi 5 cm di bawah permukaan bebatuan Kawah Gale melindungi molekul-molekul organik ini dari radiasi sinar UV dan dari zat-zat kimia keras pengoksidasi yang menghancurkan senyawa-senyawa kimia yang terpapar di permukaan tanah bebatuan Mars.
Molekul-molekul organik Mars ini yang serupa dengan molekul kerogen (mineral fosil dan bitumen esensial pembentuk minyak dan gas di Bumi) telah bertahan di bawah permukaan tanah bebatuan Mars pada sedimen yang berusia tiga milyar tahun. Umurnya yang panjang ini dimungkinkan karena adanya kandungan sulfur pada molekul-molekul organik yang baru ditemukan itu. Di Bumi, sulfur dipakai dalam pembuatan bahan ban mobil untuk membuat setiap ban tahan lama dan awet. Kerogen kadangkala mengandung sulfur juga yang membuatnya awet selama milyaran tahun.
Pendeteksian ini dimungkinkan setelah sampel bubuk bebatuan hasil pengeboran oleh lengan bor robotik Curiosity dipanaskan oleh SAM sampai 600 hingga 860 derajat C (900 derajat F) untuk melepaskan molekul-molekul organik dari bubuk bebatuan.
Pada tahun 2013, SAM telah mendeteksi beberapa molekul organik yang mengandung klorin dalam bebatuan pada titik terdalam di Kawah Gale.