Mohon tunggu...
ioanes rakhmat
ioanes rakhmat Mohon Tunggu... Penulis - Science and culture observer

Our thoughts are fallible. We therefore should go on thinking from various perspectives. We will never arrive at final definitive truths. All truths are alive, and therefore give life, strength and joy for all.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bermain petak umpet dengan Tuhanku!

23 Juli 2016   16:18 Diperbarui: 23 Juli 2016   18:07 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Meme puisi ioanes rakhmat

Hanya anak-anak yang bisa bermain petak umpet dengan Tuhan. Orang yang sudah dewasa, tak bisa main petak umpet dengan Tuhan karena sang Tuhan yang gesit dan ceria sudah ditangkap mereka lalu dikerangkeng dalam berbagai penjara dogma dan organisasi. Berabad-abad hingga kini sel-sel penjara itu belum pernah dibuka. 

Kasihan Tuhan. Terpenjara. Badannya kurus kering. Batinnya menderita. Dia ingin sekali main petak umpet. Ajaklah. 

Jakarta, 23 Juli 2016
Sang Sunyi


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun