Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kontroversial Buah Tomat, dari Nama Ilmiah sampai Termasuk Sayuran atau Buah-buahan?

6 Juli 2024   17:24 Diperbarui: 6 Juli 2024   21:30 472
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : Kumar , M. et al., (2021)

Protein biji tomat juga menunjukkan aktivitas antihipertensi dalam bentuk rangkaian bioaktifnya. Hipertensi, penyebab utama penyakit kardiovaskular, diatur terutama melalui sistem renin-angiotensin. Enzim pengonversi angiotensin-1 (ACE) membantu mempertahankan homeostasis elektrolitik dan memediasi konversi angiotensin-1 (vasodilator) menjadi angiotensin-2 (vasokonstriktor). Oleh karena itu, senyawa yang menghambat aktivitas ACE terbukti efektif mengendalikan hipertensi dan mencegah penyakit kardiovaskular.

 Moayedi dkk. menggunakan Bacillus subtilis untuk mendapatkan hidrolisat protein bioaktif biji tomat yang menunjukkan aktivitas penghambatan ACE. Fraksi protein biji tomat yang mengandung asam amino hidrofobik seperti triptofan, fenilalanin, tirosin, alanin, valin, dan leusin serta residu bermuatan positif seperti lisin dan arginin dapat menghambat aktivitas ACE secara kompetitif dengan mengikat situs katalitiknya. Selain itu, aktivitas penghambatan ACE tepung biji tomat meningkat 10 kali lipat setelah fermentasi melalui Lactobacillus spp.  Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk membedakan peran biji tomat dan senyawa bioaktif spesifiknya dalam pencegahan CVD dan aktivitas antiplatelet. Enzim pengonversi angiotensin 2 (ACE2) adalah protein lain yang penting untuk masuknya SARS-CoV-2 ke dalam sel. Potensi dampak TSE pada protein ACE2 dan hubungannya dengan infeksi SARS-CoV-2 dibahas dalam Bagian 4 terpisah.

Aktivitas antiplatelet/efek kardioprotektif TSE digambarkan pada Gambar 4. Gambar ini menunjukkan pencegahan pembentukan bekuan darah oleh TSE. Selama cedera iskemik akibat agregasi trombosit, trombosit menempel pada lapisan sel endotel oleh P-selektin, yang selanjutnya merekrut leukosit melalui adhesi antar sel molekul-2. Hal ini kemudian mengakibatkan peradangan pembuluh darah lokal yang menyebabkan penyumbatan aliran darah permanen atau intermiten, menyebabkan disfungsi organ dan cedera iskemik. Pencegahan peradangan pembuluh darah dengan TSE disajikan pada Gambar 4.

KESIMPULAN 

Tomat merupakan komoditas yang dibudidayakan secara luas dan diminati secara global karena rasanya yang gurih, kandungan nutrisi yang kaya, dan khasiatnya yang meningkatkan kesehatan. Tinjauan ini menunjukkan bahwa limbah benih yang dihasilkan selama pengolahan buah tomat juga membawa sejumlah besar bioaktif yang pada akhirnya bertanggung jawab terhadap kegiatan peningkatan kesehatan yang sangat besar. Temuan penelitian in vitro dan in vivo dengan model hewan serta lini sel manusia yang menggunakan TSE membenarkan manfaatnya yang menjanjikan, seperti penggunaannya dalam agen antiplatelet, antioksidan, antikanker, antimutagenik, antimikroba, dan neuroprotektif yang kuat. Mengingat latar belakang nutrisi dan nutraceutical yang unggul, biji tomat mempunyai kegunaan sebagai bahan aktif dalam pengembangan pangan fungsional.

Pendekatan penelitian multifaset telah mendorong pemanfaatan limbah biji tomat sebagai bahan bermanfaat bagi industri makanan. Namun, penelitian lebih lanjut harus ditujukan untuk mengungkap mekanisme molekuler mendalam yang mendasari bioaktivitas TSE. Diperlukan pemahaman yang lebih mendalam mengenai efikasi dan keamanan senyawa nutraceutical dari TSE untuk pangan fungsional dan aplikasi farmakologi. Selain itu, informasi mengenai bioavailabilitas dan bioaksesibilitas beberapa senyawa dari biji tomat dalam tubuh manusia masih langka. Studi klinis acak pada produk pangan fungsional berbahan dasar biji tomat untuk mengevaluasi kemanjuran dan keamanannya akan memperbesar kemampuan valorisasi benih tomat untuk dimanfaatkan dalam industri pangan fungsional, kosmetik, dan farmasi.

Refferensi 

Kumar, M., Tomar, M., Bhuyan, D. J., Punia, S., Grasso, S., Sa, A. G. A., ... & Mekhemar, M. (2021). Tomato (Solanum lycopersicum L.) seed: A review on bioactives and biomedical activities. Biomedicine & Pharmacotherapy, 142, 112018.

Li, R., Ji, Z., Hu, S., Huang, X., Yang, J., & Li, W. (2023). Tomato maturity recognition model based on improved YOLOv5 in greenhouse. Agronomy, 13(2), 603.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun