Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ampas Kopi Mau Dibawa Kemana?

24 Juni 2024   21:01 Diperbarui: 24 Juni 2024   21:21 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ampas Kopi (Sumber : juragancipir)

CACING PENGOMPOSAN BERPINDAH-PINDAH DI AMPAS KOPI BEKAS.

Di kebun, ampas kopi dapat digunakan untuk pembuatan kompos atau sebagai mulsa karena ampas kopi diketahui melepaskan nitrogen secara perlahan ke dalam tanah. Mereka dikatakan sangat disukai oleh cacing dan tanaman yang menyukai asam seperti blueberry, meskipun karena asam yang terlarut dari tanah saat digunakan, mereka biasanya memiliki pH netral, dan pertumbuhan dan kelangsungan hidup jentik-jentik merah. telah diuji secara eksperimental dan ditemukan penurunan dalam perawatan yang menggunakan ampas kopi bekas sebagai bahan baku utama cacing. Ampas kopi bekas khususnya dikenal sebagai bahan pembenah tanah. Ampas kopi bekas memiliki sifat fitotoksik yang dapat dikurangi melalui pengomposan. Para tukang kebun telah melaporkan penggunaan ampas kopi bekas sebagai penggerek, pengusir siput dan siput, namun hal ini belum[ teruji secara ilmiah. Beberapa kedai kopi komersial menjalankan inisiatif untuk mencegah ampas kopi terbuang sia-sia, termasuk proyek Starbucks "Grounds for your Garden", dan ada inisiatif yang disponsori komunitas, seperti "Ground to Ground" atau 'Kopi Hijau Skema Toko' di Cambridgeshire, Inggris. Ampas kopi kering bekas direkomendasikan untuk mengisi bantalan.Ampas kopi bekas juga bisa digunakan untuk pewarna kayu, penyegar udara, dan lulur sabun mandi.

KEGUNAAN PERTANIAN

Salah satu  yakni Miselium jamur tiram di ampas kopi. Inisiatif telah berhasil menggunakan ampas kopi sebagai substrat budidaya jamur (termasuk jamur tiram).Penggunaan ampas kopi bekas pada aplikasi ini memiliki keunggulan karena ampas kopi bekas tidak memerlukan perlakuan awal agar dapat digunakan sebagai substrat jamur.

Penerapan 10 kg ampas kopi bekas per meter persegi telah disarankan sebagai bagian dari sistem rotasi tanaman, di mana selama enam bulan pertama, lahan dibiarkan kosong dengan lapisan ampas kopi di atasnya untuk menekan pertumbuhan gulma, kemudian kopi lahan dibajak dan kacang-kacangan ditanam, yang dapat mengikat nitrogen sendiri. Penggunaan kotoran kuda dalam jumlah yang sama bersamaan dengan ampas kopi telah terbukti hampir menghilangkan efek negatif dari ampas kopi bekas yang baru digunakan.

Telah diusulkan untuk menggunakan ampas kopi bekas untuk memberi makan hewan ruminansia, babi, ayam, dan kelinci, namun kandungan lignin yang tinggi membuat penggunaan ini tidak diinginkan.

KEGUNAAN INDUSTRI : BIOGAS DAN BIOETANOL

Ampas kopi dapat digunakan secara industri dalam produksi biogas atau untuk mengolah air limbah. Bioetanol juga dapat diproduksi dari kandungan gula bubuk kopi bekas, setelah dihilangkan lemaknya sebagai pra-perlakuan, biasanya dihidrolisis dengan asam encer.

Biodiesel dapat diproduksi dari ampas kopi, baik secara langsung dengan mengekstraksi minyak menggunakan pelarut, dengan mencampurkan ampas kopi dengan metana dan katalis, atau dengan menggunakan ampas kopi untuk memberi makan alga penghasil bio. Dalam pembuatan beton, 10-15% pasir yang digunakan dapat diganti dengan ampas kopi bekas.Telah disarankan untuk memulihkan kafein dari ampas kopi bekas untuk aplikasi komersial di industri pangan pertanian, kosmetik, nutraceutic atau farmasi.

Pada tahun 2021, klub sepak bola yang berbasis di Gloucestershire, Forest Green Rovers, menguji coba perlengkapan yang terbuat dari 35% ampas kopi bekas yang dikombinasikan dengan plastik daur ulang.

BAHAN KONTRUKSI BANGUNAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun