Sejak dahulu, alam semesta masih terus memunculkan pertanyaan yang belum terjawab, yang berkesan misterius. Alam semesta juga memunculkan rasa penasaran, yang membuat manusia berupaya untuk menggali lebih dalam lagi, dari waktu ke waktu. Itulah akal sehat saya menghadapi fenomena wayan ini.Â
Si wayan, Wanita yang di depan ku adalah misteri, dengan kemampuan yang tidak biasa, yang tidak normal, dan bahkan sering dia dianggap sebagai sosok 'paranormal", walau dia sering menolaknya, dan tidak suka dianggap sebagai balian. Balian kerap membuat celaka, karena banyak orang yang hendak mencoba kesaktiannya, itulah anggapannya yang sederhana.
Wayan dalam kesehariannya  yang berada di pinggiran hutan. Hidup sederhana, dari kemampuan menanam palawija, kadang berburu, umbi-umbian hutan, seperti yang kita sebut sebagai porang. Lahan yang ditempati sejati adalah lahan pinggiran hutan, dia hanya tinggal dalam komunitas desa, pinggiran, yang jauh dari hiruk pikuk kota yang metropolitan.
Wayan adalah salah satu kisah misteri yang terus menjadi perenungan, orang menyebutnya bahwa yang menghantui tidak tunduk pada ingatan sadar: tanpa diminta, ia datang kembali untuk dikunjungi, dan berulang melalui fenomena luar biasa, yang dipersonifikasikan atau di atmosfer.
Wayan itu hidup dalam kesehariannya membangun budaya, yang di masyarakatnya, dikenal sebagai sosok orang "memelik" Artinya wadahnya, disukai oleh hal-hal yang tidak kelihatan, bisa jadi kehidupan di alam lebih diatas dari manusia, atau di bawah kehidupan manusia. Alam bawah memang dunianya, buta kala, dedemit dan sebangsanya.
Wayan, kalau ditanya dengan teman-temannya, termasuk oleh saya. Di manakah "tempat" di mana hantu itu bersembunyi, dan dari mana ia kembali? Jam berapa hantu itu muncul, bagaimana ritme dan keadaan kembali dan perginya? Dia, tidak bisa jawab, saya tidak tahu, dan saya lupa tentang hal itu.
Dia berucap mata saya memang jelek, dapat melihat hal-hal aneh dan mengerikan, lalu orang tua saya menyebutnya , saya memelik. Menurut saya mungkin dia adalah salah satu orang yang disebut Indigo.
Indigo adalah istilah yang diberikan kepada anak yang menunjukkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat tinggi. Biasanya mereka tidak mau diperlakukan sebagai anak-anak. Anak indigo juga sering menunjukkan perilaku memberontak terhadap suatu pemerintahan, tidak patuh terhadap aturan atau adat, kesulitan dalam mengelola emosinya sangat peka. Tidak jarang pula anak menunjukkan sikap yang sangat dingin dan tidak mempunyai perasaan
Wayan berkata, kemampuan itu saya tidak tahu,Entahlah apa yang menyebabkan. Kadang pertanyaan unik, pun berujar, Keramahan, perlindungan, atau transaksi seperti apa yang diminta -- atau diterima oleh hantu tersebut? Apakah hantu itu berbicara suatu "bahasa", dan, jika ya, bagaimana "tandanya".
Inilah sebuah dialektika yang kerap membuatnya menjadi tertutup, dengan teman-teman lainnya. Dia biasanya mengurung diri dan introvet, kadang dia pergi ga ada yang tahu.kamu kemana? Dia tersenyum aku dari tadi disini saja tidak kemana-mana. Tidak, aku tak melihat engkau dari pagi disini. " Aku melihat kalian kesana kemari , kau tak hirau, ya... aku sebenarnya sibuk mencarimu, sebab kami sudah 4 hari ini, tidak bertemu kamu. Kamu menghilang, kata teman-temannya.
Kegundahan seperti itu, kerap terjadi dan deretan pertanyaan kerap di lontar seseorang pada sosok si wayan ini, yang kerap mampu melihat bayang-bayang yang tak kasat mata, atau bisa melihat makhluk dan bermain dengan makhluk yang bukan di alam manusia.