Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Intesifikasi atau Transmutasi Seksual?

12 Juni 2024   22:02 Diperbarui: 13 Juni 2024   06:04 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Manusia di dunia ini memiliki kemampuan berkembang biak, secara seksual, aspek seksual  itu menjadi sangat penting. Dia memiliki energi halus yang bisa membawa seseorang  mengalami transformational atau trasmutasi. Keduanya penting dan menarik untuk dibedah lebih jauh.

Maka, Perspektif transpersonal mengenai kebermaknaan menjadi manusia, dan khususnya pentingnya ajaran energi halus, memerlukan pemikiran ulang mengenai gagasan seksualitas, melampaui definisi dalam kaitannya dengan tindakan seks, bakat biologis, atau bahkan mungkin fantasia hasrat yang kompleks. 

Pendefinisian ulang dimensi erotis kehidupan manusia ini mengarah pada apresiasi penyembuhan sebagai sesuatu yang bersifat seksual dan pemahaman bagaimana proses transmutasi oleh kekuatan energi halus sangat berbeda dari transformasi yang mungkin dialami oleh representasi pikiran, perasaan, dan keinginan.

Akses kognitif (termasuk kesadaran diri reflektif) terhadap kekuatan-kekuatan ini pasti terbatas dan terdistorsi. Dalam konteks ini, disarankan agar tradisi esoterik seksualitas mistik, termasuk ajaran praktik tantra yang otentik, dipertimbangkan kembali dan diapresiasi karena dimensi transpersonalnya.

Di bingkai itu, diskusi  sengit terus berlanjut mengenai objek, ruang lingkup, dan metodologi psikologi transpersonal). Dalam esai ini maka  fokus pada eksplorasi relevansi mempelajari kekuatan transpersonal energi halus baik untuk memahami manusia seksualitas dan, dengan ekstrapolasi, untuk pemahaman kemampuan manusia untuk menyembuhkan, kian menarik untuk kita pahami.

Oleh karena itu, tujuan ulasan yaitu adalah untuk mengungkapkan  energi halus akan bersifat spekulatif diteorikan sebagai kekuatan esoteris yang tidak murni fisik atau murni mental, namun mengalir di dalam dan antara kedua domain. 

Artinya, pengalaman yang dirasakan sensasi mengalir telah dipostulatkan sebagai mungkin dihasilkan dari energi yang mengalir dalam fisik bentuk (seperti jaringan ikat manusia tubuh, tumbuhan, dan bahkan mungkin benda mati objek), namun tidak dapat dibuktikan secara langsung;

 Dan juga sebagai energi yang menjiwai representasi yang terdiri dari kehidupan mental (pikiran, perasaan, keinginan, fantasi, dll.), menyadarkannya itu sendiri tidak cukup ditangkap secara khusus pembentukan pikiran (selalu menghindari dan melampaui kapasitas kognitif). Ini adalah definisi yang kompleks dan yang dapat diperdebatkan, namun akan bermanfaat bagi tujuan diskusi tentang transpormasi sesksual

Dari aspek Perspektif Psikoanalitik tentang Energi Halus Ketajaman sistem energi halus, yang keduanya berjalan di dalam dan mewujudkan interkoneksi diri satu sama lain dan dengan seluruh alam semesta, telah menjadi pusat bagi hampir semua kosmologi pribumi dan merupakan bagian integral dari apa yang dikenal sebagai Timur tradisi filosofis dan spiritual.

Uraian  disini termasuk doktrin-doktrin seperti yang berkaitan dengan prana dan gagasan terkait dalam Sanatana Dharma garis keturunan (Veda, Jain, Budha), chi dalam bahasa Cina dan khususnya ajaran Tao, ki dalam bahasa Jepang, lom dalam bahasa Thailand, dan banyak lainnya (seperti mana in beberapa budaya Oseanik, orenda untuk beberapa penduduk asli Kelompok Amerika, dan od dalam budaya bahasa Jerman kuno). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun